Kongres AS Ungkap Kadar Logam Berat Beracun dalam Makanan Bayi
WASHINGTON, iNews.id - Tim panel Kongres Amerika Serikat menemukan kandungan logam berat beracun berbahaya dalam makanan bayi yang beredar di pasaran. Laporan yang dirilis Kamis (4/2/2021) itu menyebut, kandungan logam itu dapat menyebabkan kerusakan saraf.
Panel tersebut memeriksa produk tersebut melibatkan beberapa produsen serta pemasok makanan bayi di AS. Penyelidik mengaku prihatin dengan beberapa perusahaan besar serta jaringan department store yang enggan bekerja sama dalam temuan tersebut.
“Standar internal perusahaan meloloskan kandungan berbahaya logam berat beracun dengan kandungan tingkat tinggi dan dokumen mengungkap produsen sering menjual makanan yang melebihi tingkat,” demikian laporan tim penyelidik Kongres AS, dikutip dari Reuters, Jumat (5/2/2021).
Laporan itu mendesak regulator AS menetapkan tingkat maksimum logam berat yang diizinkan dalam makanan bayi. Produsen juga diminta menguji produk jadi yang mengandung logam berat, tidak hanya pada bahan-bahannya saja.
“Produsen dengan sengaja menjual makanan bayi yang mengandung logam berat beracun tingkat tinggi. Sudah waktunya kita menerapkan standar jauh lebih baik demi generasi mendatang,” ujar Raja Krishnamoorthi, anggota Kongres AS dari Partai Demokrat.
Badan Pengawas Obat dan Makanan (FDA) sedang meninjau laporan tersebut. FDA mencatat unsur-unsur beracun masuk ke makanan melalui komponen tanah, air, atau udara.
“Itu (kandungan logam berat) tidak dapat sepenuhnya dihilangkan, tujuan kami adalah untuk mengurangi paparan unsur-unsur beracun dalam makanan semaksimal mungkin,” kata seorang juru bicara FDA.
Sementara itu, salah satu perusahaan makanan bayi mengklaim sudah berupaya untuk mengurangi kadar logam secara alami, namun sulit terealisasi.
Editor: Anton Suhartono