Kongres Sahkan Anggaran 1,2 Triliun Dolar, Pemerintah AS Batal Shut Down
WASHINGTON, iNews.id - Pemerintah federal Amerika Serikat (AS) terhindar dari shut down, Sabtu (23/3/2024) setelah Kongres mengesahkan anggaran baru senilai 1,2 triliun dolar AS. Dalam pemungutan suara pada larut malam, sebanyak 74 anggota Senat menyetujui rancangan anggaran itu, melawan 24 yang menolak.
Ini berarti pemerintahan AS tetap bisa beroperasi untuk tahun fiskal yang sebenarnya telah dimulai sejak 6 bulan lalu. Rancangan anggaran belanja tersebut akan diserahkan ke Presiden Joe Biden untuk ditandatangani, memastikan batalnya shut down atau berhentinya operasional pemerintah pusat.
Badan-badan federal utama termasuk Departemen Keamanan Dalam Negeri, Departemen Kehakiman, dan Departemen Keuangan, yang masuk dalam Internal Revenue Service, bisa mendapatkan anggaran hingga 30 September 2024.
Meski demikian anggaran itu belum mencakup bantuan militer untuk Ukraina, Taiwan, dan Israel, karena masuk dalam rancangan anggaran berbeda. Rancangan itu telah disahkan oleh Senat namun ditolak Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) yang dikuasai Partai Republik.
Para pemimpin Senat menghabiskan waktu beberapa jam pada Jumat malam untuk menegosiasikan sejumlah amandemen terhadap anggaran namun tetap gagal. Itu termasuk paket bantuan untuk Ukraina hingga Israel.
Sementara itu Kantor Manajemen dan Anggaran Gedung Putih menyatakan keyakinan bahwa Senat akan meloloskan rancangan anggaran dan terbukti, meski tak semuanya disetujui.
Begitu Kongres mengesahkan rancangan anggaran terjadi perpecahan di kalangan internal Partai Republik di DPR. Seorang politikus Partai Marjorie Taylor Greene mengancam akan menggalang kekuatan untuk menggulingkan Ketua DPR Mike Johnson, rekannya dari Partai Republik, karena membiarkan rancangan disahkan.
Kelompok yang menentang anggaran baru itu menilai angkanya terlalu besar, sehingga terjadi pemangkasan untuk pos-pos tertentu.
Rancangan anggara setebal 1.012 halaman itu memberikan dana 886 miliar dolar untuk Departemen Pertahanan, termasuk kenaikan gaji bagi pasukan AS.
Sementara itu Biden mengindikasikan segera menandatangani rancangan anggaran tersebut.
Pemerintah federal AS selama hampir 6 bulan terakhir didanai oleh empat pengesahan rancangan anggaran sementara yang berjangka pendek. Lembaga pemeringkat utang telah berulang kali memperingatkan bahwa hal itu dapat merugikan kelayakan kredit pemerintah federal yang memiliki utang hampir 34,6 triliun dolar AS.
Editor: Anton Suhartono