Korban Banjir di India Jadi 144 Orang, Jalan dan Akses Transportasi Terputus
NEW DELHI, iNews.id - Pihak berwenang India melakukan upaya penyelamatan dan bantuan besar ketika jumlah korban jiwa akibat banjir monsun yang memotong jalan di selatan dan barat negara itu naik menjadi setidaknya 144 orang.
Negara bagian selatan Kerala -tempat wisata populer yang terkenal akan pantainya yang indah, resor perbukitan dan daerah terpencil- merupakan salah satu yang paling parah terkena dampak banjir, dengan jumlah korban melonjak hingga setidaknya 67 kematian.
"Setidaknya 165.000 orang dipindahkan ke lebih dari 1.318 kamp bantuan yang tersebar di 14 distrik di negara bagian itu," kata seorang perwira senior kepolisian Kerala, kepada AFP, Senin (12/8/2019).
"Cuaca buruk dan infrastruktur yang rusak mempengaruhi pekerjaan penyelamatan dan pertolongan," kata dia.
Personel darurat lokal dan pasukan dari angkatan darat, angkatan laut, dan udara berusaha keras melakukan operasi pencarian, penyelamatan, dan bantuan di seluruh wilayah yang terkena dampak.
Korban banjir juga meningkat di negara bagian Karnataka yang bersebelahan, di mana setidaknya 34 orang kini dipastikan tewas.
"Setidaknya 14 lainnya masih hilang. Kami menyelamatkan sekitar 480.000 orang, lebih dari 50.000 hewan, dan mendirikan sekitar 1.100 kamp bantuan yang memiliki lebih dari 300.000 orang," kata seorang pejabat pemerintah Karnataka kepada AFP.
Dia mengatakan, setidaknya 136 jalan dan jalan raya di seluruh negara bagian itu rusak atau terputus karena banjir.
"Hujan mereda di negara bagian hulu Maharashtra, tetapi beberapa waduk di wilayah itu telah menerima rekor aliran masuk dan harus dibuka," tambahnya.
"Ini adalah situasi yang belum pernah terjadi sebelumnya. Kami berharap arus akan berkurang dalam empat-lima hari ke depan jika tidak ada lagi hujan."
Setidaknya 27 orang juga kehilangan nyawa di Maharashtra, di mana beberapa kota utama terendam banjir beberapa hari terakhir.
Sementara itu, kecelakaan yang disebabkan oleh hujan lebat di Gujarat, negara bagian asal Perdana Menteri India Narendra Modi, merenggut setidaknya 16 orang.
Editor: Nathania Riris Michico