Korban Jiwa dalam Serangan Rusia di Dnipro Jadi 44 Orang, Total 9.000 Warga Sipil Tewas sejak Invasi
KIEV, iNews.id - Korban tewas akibat serangan rudal Rusia di sebuah gedung apartemen di Kota Dnipro, Ukraina timur telah meningkat menjadi 44 orang. Sejak awal invasi Rusia ke Ukraina, sebanyak 9.000 warga sipil dilaporkan tewas.
"Saya di sini. Sudah 44 orang tewas," tulis Wali Kota Dnipro, Borys Filatov pada Selasa (17/1/2023).
Di hari yang sama, otoritas daerah sebelumnya mengatakan petugas menemukan tubuh seorang anak dari puing-puing bangunan yang hancur.
Sayangnya Filatov tidak mengatakan berapa banyak orang yang masih belum ditemukan. Tapi seorang pejabat lokal pada Senin (16/1/2023) mengatakan, masih da 30 orang yang belum dihitung.
Sebelumnya, Ukraina mengatakan gedung apartemen itu dihantam rudal Rusia Kh-22. Kremlin mengatakan gelombang serangan misilnya pada Sabtu tidak menargetkan bangunan tempat tinggal.
Sementara itu, seorang pembantu senior presiden Ukraina, di hari yang sama, Selasa, melaporkan, lebih dari 9.000 warga sipil, termasuk 453 anak-anak, tewas di Ukraina sejak invasi Rusia Februari lalu.
"Kami telah mencatat 80.000 kejahatan yang dilakukan oleh penjajah Rusia dan lebih dari 9.000 warga sipil tewas, termasuk 453 anak-anak," kata Andriy Yermak, kepala staf kepresidenan Ukraina, di Forum Ekonomi Dunia di resor Davos, Swiss.
"Kami tidak akan memaafkan satu (tindakan) penyiksaan atau nyawa yang diambil. Setiap penjahat akan dimintai pertanggungjawaban," katanya.
Dia menegaskan kembali, Ukraina menginginkan pengadilan internasional khusus untuk mengadili para pemimpin politik Rusia. Ukraina juga mengingingkan perbaikan atas kehancuran yang disebabkan oleh invasi Rusia.
Kantor komisaris tinggi PBB untuk hak asasi manusia, pada hari Senin mengatakan, lebih dari 7.000 warga sipil telah tewas di Ukraina sejak Rusia menginvasi.
Editor: Umaya Khusniah