Korban Kebiadaban Israel, 133 Warga Gaza Meninggal karena Kelaparan
ANKARA, iNews.id - Blokade Israel terhadap Jalur Gaza terus memakan korban. Kementerian Kesehatan Palestina di Gaza, Minggu (27/7/2025), melaporkan sedikitnya 133 warga Gaza meninggal akibat kelaparan, termasuk 87 anak-anak, sejak Oktober 2023.
Blokade Israel terhadap Gaza sebenarnya telah berlangsung selama 18 tahun, namun penderitaan penduduknya semakin para sejak 2 Maret 2025, begitu Israel menutup seluruh penyeberangan dan memblokir masuknya bantuan kemanusiaan.
Akibatnya, banyak warga Gaza, terutama anak-anak, kehilangan akses terhadap makanan, air bersih, dan obat-obatan.
Setidaknya 133 warga Gaza meregang nyawa karena kelaparan, jumlah itu terus bertambah setiap pekan. Banyak dari mereka adalah balita dan anak-anak yang tubuhnya tak mampu bertahan dari kelangkaan gizi ekstrem.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO), dalam laporannya juga pada Minggu, mencatat kematian akibat kelaparan di Gaza mencapai puncaknya pada Juli. Lebih dari 5.000 anak balita dirawat di rumah sakit karena kekurangan nutrisi selama 2 pekan pertama Juli.
"Malnutrisi berada pada lintasan berbahaya di Jalur Gaza, ditandai dengan lonjakan kematian pada Juli. Dari 74 kematian terkait malnutrisi sepanjang 2025, 63 terjadi pada Juli, termasuk 24 anak balita, seorang anak di atas 5 tahun, dan 38 orang dewasa," bunyi pernyataan WHO.
Sebagian besar dari mereka dinyatakan meninggal saat tiba di fasilitas medis atau tak lama setelahnya. Tubuh mereka menunjukkan tanda-tanda malnutrisi parah.
"Krisis ini sepenuhnya dapat dicegah. Pemblokiran yang disengaja (oleh Israel) dan penundaan bantuan pangan, kesehatan, dan kemanusiaan dalam skala besar telah merenggut banyak nyawa," kata WHO.
Sementara itu dari 5.000 lebih balita yang dirawat jalan, 18 persen di antaranya mengalami malnutrisi akut dan berat, bentuk paling mengancam nyawa.
"Krisis ini berdampak serius pada ibu hamil dan menyusui. Data skrining terbaru dari Nutrition Cluster menunjukkan lebih dari 40 persen mengalami malnutrisi berat," demikian isi pernyataan WHO.
Dirjen WHO Tedros Adhanom Ghebreyesus mengatakan malnutrisi akut memengaruhi lebih dari 10 persen populasi Gaza. Selain itu, lebih dari 20 persen ibu hamil dan menyusui yang diperiksa menderita malnutrisi, seringkali sudah dalam kondisi parah.
Dia menegaskan krisis kelaparan semakin memburuk karena penghentian pasokan bantuan kemanusiaan dan pembatasan akses mereka.
Editor: Anton Suhartono