Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Hong Kong Shut Down Jelang Terjangan Topan Terkuat di Dunia Ragasa
Advertisement . Scroll to see content

Korban Luka akibat Badai Jongdari di Jepang Bertambah Jadi 24 Orang

Senin, 30 Juli 2018 - 12:40:00 WIB
Korban Luka akibat Badai Jongdari di Jepang Bertambah Jadi 24 Orang
Badai Jongdari yang melanda Jepang. (Foto: Kyodo)
Advertisement . Scroll to see content

TOKYO, iNews.id - Badai Jongdari berkekuatan 180 kilometer per jam menerjang Jepang, Minggu (30/7/2018). Hingga saat ini diperkirakan 24 orang terluka akibat badai tersebut.

Luka yang diderita sebagian besar korban disebabkan oleh kecelakaan yang dipicu oleh angin kencang atau gelombang tinggi. Kerusakan properti, seperti atap rumah yang diterbangkan angin kencang, juga dilaporkan terjadi di beberapa prefektur.

Meski korban luka bertambah, namun belum ada laporan korban jiwa dan kerusakan fatal akibat Badai Jongdari. Hal ini lantaran pemerintah setempat sudah lenih dulu meminta warga untuk mengungsi sebagai tindakan pencegahan.

Badai Jongdari pertama kali menerjang daratan di Prefektur Mie pada Minggu pagi. Badai membawa hujan lebat dan menyebabkan suhu naik mendekati 40 derajat Celcius di Hokuriku.

"Saya takut hujan lebih deras, tapi saya lega kami tidak mengalami kerusakan besar kali ini," kata warga di Kurashiki, Prefektur Okayama, Nobuhiro Kanetomo (40).

Wilayah Okayama meruapakn salah satu daerah terdampak hujan lebat akibat badai.

Pada pukul 20.00, badai Jongdari bergerak di wilayah Kyushu dengan kecepatan 25 kilometer per jam dan menyebabkan angin bertiup hingga 90 kilometer per jam.

Akibatnya, beberapa penerbangan Japan Airlines dan All Nippon Airways yang menghubungkan Tokyo dengan Jepang barat dibatalkan. West Japan Railway Co. dan beberapa operator kereta api lainnya juga menyatkan beberapa layanan kereta tertunda atau terhenti.

Di Odawara, Prefektur Kanagawa, sebanyak 15 kendaraan termasuk ambulans terjebak di jalan yang tertutup air di dekat laut karena gelombang tinggi. Sekitar 30 warga dievakuasi ke tempat lebih tinggi.

Pada malam yang sama, lima orang yang menginap di sebuah hotel di Prefektur Shizuoka, Jepang tengah, terluka akibat terkeba pecahan kaca jendela yang disebabkan oleh gelombang tinggi.

Hujan akan terus berlanjut di beberapa wilayah bahkan setelah topan berlalu. Data radar menunjukkan, ada curah hujan lebih dari 120 milimeter per jam di Sakurai, Prefektur Nara, Jepang barat.

Suhu juga diperkirakan akan meningkat setelah badai berlalu dan kembali membawa risiko heatstroke dan gelombang panas.

Jepang dicengkeram oleh bencana gelombang panas beberapa pekan terakhir. Panas yang ekstrem mendorong suhu mencapai rekor terpanas hingga 41,1 derajat Celcius pada 23 Juli dan memakan puluhan korban.

Korban kebanyakan orangtua yang terkena heatstroke.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut