Korban Tewas akibat Badai Maria di Puerto Rico Hampir 3.000 Orang
SAN JUAN, iNews.id - Pejabat Pemerintah Puerto Rico menyatakan jumlah korban tewas akibat Badai Maria pada September 2017 lalu adalah sebanyak 2.975 orang, bukan 64 orang sebagaimana dipaparkan setahun silam.
Gubernur Ricardo Rossello menyebutkan dirinya menerima temuan investigasi independen tersebut.
"Saya memerintahkan untuk menetapkan jumlah resmi korban meninggal menjadi 2.975 orang. Meskipun ini perkiraan, tapi punya landasan sains," kata Rossello, seperti dilaporkan BBC, Rabu (29/8/2018).
Temuan tersebut disusun oleh para peneliti dari Universitas George Washington. Mereka mendapat angka itu dengan melacak jumlah kematian sejak Badai Maria melanda pada September 2017 hingga pertengahan Februari 2018.
Sebagian besar warga menjadi korban akibat layanan kesehatan buruk ditambah kurangnya pasokan listrik dan air bersih.
Padamnya listrik juga menyebabkan naiknya jumlah korban meninggal akibat diabetes dan sepsis.
Kajian itu menyebutkan warga dari kawasan miskin di Puerto Rico punya kemungkinan 45 persen lebih tinggi meninggal dunia setelah badai menerjang.
"Hasil studi epidemik kami mengindikasikan, secara tragis Badai Maria menimbulkan jumlah kematian berlebihan di seluruh pulau," kata ketua penyusun laporan, Carlos Santos-Burgoa.
Pulau di kawasan Karibia yang masih bernaung di bawah kekuasaan Amerika Serikat (AS) itu dihuni oleh 3,3 juta warga AS dan sekitar 8 persen di antaranya meninggalkan pulau tersebut setelah badai menerpa.
Selama hampir setahun, Pemerintah Puerto Rico bertahan pada keterangan yang menyebut 64 orang meninggal dunia akibat Badai Maria.
Padahal, badai yang membawa angin berkecepatan 241 kilometer per jam tersebut menimbulkan kerugian sebesar 90 miliar dolar AS atau sekitar Rp1.318 triliun dan menyebabkan seluruh pulau tidak mendapat pasokan listrik selama 84 hari.
Warga juga harus menjalani 64 hari tanpa air bersih dan 41 hari tanpa sokongan jaringan telepon seluler.
Editor: Nathania Riris Michico