Korban Tewas akibat Hujan Deras di Jepang Tembus 70 Orang
TOKYO, iNews.id - Jumlah korban tewas akibat cuaca buruk di Jepang yang memicu banjir dan tanah longsor hingga Minggu (8/7/2018) menembus 70 orang. Puluhan lainnya dinyatakan hilang.
Hujan deras memicu banjir dan tanah longsor di 23 prefektur dari Jepang tengah sampai barat daya. Sebanyak 4,3 juta jiwa terdampak bencana alam ini.
Badan Meteorologi Jepang mengeluarkan kondisi darurat terkait hujan deras di Prefektur Ehime dan Kochi. Sementara Prefektur Gifu dalam peringatan.
Di Okayama, tim penyelamat berjuang mengevakuasi lebih dari 1.000 warga yang terjebak di atap-atap rumah. Jebolnya tanggul sungai membuat air masuk ke permukiman hingga merendam rumah warga.
Upaya menerjunkan 20 truk pompa untuk menyedot air dinilai tak efisien, karena memakan waktu dua pekan sampai air surut.
Dari 70 korban tewas, 30 orang di antaranya berasal dari Hiroshima, 19 dari Ehime, dan 10 dari Okayama. Sisanya berasal dari Yamaguchi, Kyoto, Gifu, Shiga, Osaka, Hyugo, Kochi, dan Fukuoka.
Perdana Menter Shinzo Abe saat rapat di pusat penanggulangan bencana hari ini meminta upaya keras untuk mencari dan menyelamatkan para korban.
"Usaha penyelamatan berpacu dengan waktu. Tim penyelamat melakukan yang terbaik," ujarnya, dikutip dari The Japan Times.
Sekretaris Kabinet Yoshihide Suga mengatakan, 54.000 personel, darai kepolisian, pemadam kebakaran, Pasukan Bela Diri, dan penjaga pantai, dikerahkan untuk membantu evakuasi. Menurut dia, korban hilang mencapai 92 orang, terbanyak berada di Hiroshima.
Permukiman di Okayama terendam air berwarna coklat dan membentuk danau besar. Warga menyelamatkan diri ke atap dan balkon rumah. Mereka kemudian dievakuasi menggunakan helikopter dan perahu militer.
Pejabat di Okayama mengatakan, tiga orang tewas dan enam lainnya hilang. Enam rumah hancur dan hampir 500 terendam. Perintah evakuasi dikeluarkan untuk lebih dari 910.000 orang di daerah itu.
Di Hiroshima, beberapa orang tewas akibat longsor. Lalu di Kyoto, beberapa jenazah ditemukan di rumah yang runtuh.
Di kota Mihara, sebelah selatan Hiroshima, proses evakuasi dihentikan sementara karena hujan lebat.
Jalan-jalan berubah menjadi sungai berlumpur. Banjir menyeret banyak mobil.
"Daerah itu sudah berubah menjadi lautan. Saya khawatir karena tidak tahu sampai kapan akan seperti ini," kata Nobue Kakumoto, warga Mihara berusia 82 tahun.
Ini merupakan bencana alam akibat hujan deras paling mematikan di Jepang dalam empat tahun. Pada 2014, setidaknya 74 orang tewas akibat hujan deras yang memicu tanah longsor di Hiroshima.
Editor: Anton Suhartono