Korban Tewas akibat Serangan Rudal Skala Besar Rusia di Ukraina Bertambah
KIEV, iNews.id - Rusia pada Jumat (29/12/2023) ini melakukan salah satu serangan rudal terbesarnya dalam perang Ukraina. Korban tewas dalam peristiwa itu pun bertambah menjadi 18 orang dari sebelumnya hanya berjumlah 10 orang.
Para pejabat Ukraina mengklaim, semua korban jiwa adalah warga sipil. Tak hanya itu, serangan Rusia kali ini juga melukai lebih dari 130 lainnya dan menghantam gedung-gedung hunian di Kiev, serta sejumlah daerah di selatan dan barat negara itu.
Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan, serangan udara skala besar akhir tahun tersebut menunjukkan tidak adanya peluang untuk menegosiasikan gencatan senjata dengan Kremlin. Sementara pada saat yang sama, masa depan dukungan Barat yang vital kepada Kiev tengah diliputi ketidakpastian, tertama setelah Kongres AS mulai menunjukkan keberatan mereka jika Washington DC terus-terusan memberikan "subsidi" kepada Ukraina.
"Hari ini, jutaan orang Ukraina terbangun dengan suara ledakan yang keras. Saya berharap suara-suara ledakan di Ukraina dapat didengar di seluruh dunia," kata Menteri Luar Negeri Ukraina, Dmytro Kuleba. Dia pun mendesak para sekutu Barat untuk melanjutkan bantuan militer jangka panjang kepada negaranya.
Angkatan Udara Ukraina mengklaim telah menembak jatuh 87 rudal jelajah dan 27 drone dari total 158 senjata sejenis yang dilepaskan oleh Rusia lewat serangan udara hari ini.
Kementerian Luar Negeri Ukraina menyatakan, serangan kali ini tercatat sebagai salah satu serangan rudal terbesar terhadap kota-kota dan desa-desa Ukraina sejak Rusia meluncurkan agresi militernya pada Februari 2022. Kementerian Energi Ukraina melaporkan, ada pemadaman listrik di Provinsi Odesa, Kharkiv, Dnipropetrovsk, dan daerah-daerah di luar Kiev.
Kepala Staf Angkatan Darat Ukraina, Jenderal Valeriy Zaluzhnyi mengatakan, serangan tersebut menargetkan infrastruktur kritis serta fasilitas industri dan militer. Tidak ada komentar langsung dari Rusia terkait serangan hari ini. Namun, Moskow menyangkal telah menyasar warga sipil.
"Rusia menyerang dengan semua yang dimilikinya di gudang senjata ... Sekitar 110 rudal ditembakkan, yang sebagian besar ditembak jatuh," klaim Presiden Volodymyr Zelensky lewat aplikasi Telegram Messenger.
Editor: Ahmad Islamy Jamil