Korea Selatan Siap Luncurkan Roket Pertama Buatan Dalam Negeri ke Luar Angkasa

Kamis, 21 Oktober 2021 - 12:53:00 WIB

Roket KSLV-II NURI yang siap diluncurkan Korea Selatan, hari ini. (Foto: ANTARA)

SEOUL, iNews.id – Korea Selatan siap melakukan uji peluncuran pertama roket buatan dalam negeri ke luar angkasa pada Kamis (21/10/2021). Uji coba itu menjadi langkah besar Seoul untuk memulai program luar angkasa negeri ginseng.

Roket KSLV-II NURI tiga tahap yang dihiasi dengan bendera Korea Selatan berdiri di landasan peluncurannya di Pusat Antariksa Korea Selatan, Naro. Peluncuran itu dijadwalkan berlangsung pada pukul 16.00 waktu setempat (14.00 WIB).

Zelensky Akui Ukraina Tak Mampu Biayai 800.000 Tentaranya, Minta Bantuan Barat

Roket NURI (yang berarti “dunia” dalam Bahasa Korea) dirancang untuk menempatkan muatan 1,5 ton ke orbit pada ketinggian 600 km hingga 800 km (373 mil-497 mil) di atas bumi. Dengan roket itu, Korea Selatan berencana meluncurkan satelit pengawasan, navigasi, dan komunikasi, serta satelit bulan.

Roket seberat 200 ton itu dipindahkan ke landasan peluncurannya pada Rabu (20/10/2021) dan diangkat ke posisinya. “Semua persiapan dan pemeriksaan telah dilakukan,” kata Kementerian Sains dan Teknologi Korea Selatan dalam sebuah pernyataan resmi.

Korea Selatan Denda Google Rp2,52 Triliun, Kenapa?

Peluncuran luar angkasa telah lama menjadi isu sensitif di Semenanjung Korea. Di kawasan itu, Korea Utara menghadapi sanksi atas program rudal balistik bersenjata nuklirnya.

Korea Selatan berencana untuk meluncurkan berbagai satelit militer pada masa depan. Akan tetapi, para pejabat di negara itu menyangkal bahwa NURI dapat berfungsi sebagai senjata.

Taliban Ingin Gandeng Korea Selatan untuk Manfaatkan Mineral di Afghanistan

Sebelumnya, pada 2013, roket Korea Selatan yang dikembangkan bersama dengan Rusia diluncurkan setelah melalui beberapa kali penundaan dan serangkaian uji coba.

Adanya kendaraan peluncuran roket sendiri memberikan Korea Selatan fleksibilitas untuk menentukan jenis muatan dan jadwal peluncuran, serta melindungi muatan "rahasia" seperti satelit mata-mata.

Editor: Ahmad Islamy Jamil