Korsel Akan Kurangi Pasukan dan Peralatan Militer di Perbatasan Korut
SEOUL, iNews.id - Kementerian Pertahanan (Kemhan) Korea Selatan (Korsel) akan mengurangi jumlah pasukan yang berjaga di perbatasan dengan Korea Utara (Korut). Tak hanya itu peralatan militer di Zona Demiliterisasi juga akan dikurangi secara bertahap.
Rencana itu disampaikan kemhan dalam laporannya ke komite parlemen, Selasa (24/7/2018). Disebutkan, uji coba pengurangan akan dimulai.
Selanjutnya, pengurangan akan terus dilakukan untuk menjadikan zona demiliterisasi menjadi zona perdamaian. Hal ini sesuai dengan amanat dari pertemuan antara Presiden Moon Jae In dengan Kim Jong Un pada 27 April lalu.
Sejauh ini kementerian pertahanan belum berkomentar mengenai laporan tersebut.
Moon Jaei In dan Kim Jong Un menegaskan komitmen untuk pelucutan senjata nuklir di Semenanjug Korea sebagaimana tertuang dalam salah satu isi Deklarasi Panmunjom yang diteken pada 27 April. Pertemuan bersejarah dua pemimpin Korea ini menghasilkan tujuh poin kesepakatan.
Berikut tujuh poin Deklarasi Panmunjom:
1. Denuklirisasi
Korsel dan Korut sepakat mewujudkan Semenanjung Korea yang bebas dari senjata nuklir. Dalam hal ini, peran Korut sangat dinantikan untuk melucuti senjata nuklirnya.
"Korea Selatan dan Korea Utara setuju untuk berperan secara aktif mencari dukungan dan kerja sama dari komunitas internasional untuk mewujudkan denuklirisasi di Semenanjung Korea."
2. Rezim Perdamaian
Tahun ini memasuki 65 tahun usia kesepakatan gencatan senjata. Korsel dan Korut sepakat secara aktif menggelar pertemuan trilateral, yakni dua Korea dan Amerika Serikat, atau quadrilateral, ditambah China, demi mewujudkan kesepakatan damai permanen.
"Dengan sudut pandang untuk mendeklarasikan berakhirnya perang dan membentuk rezim yang damai secara permanen,” demikian bunyi pernyataan bersama Kim dan Moon.
3. Kunjungan Moon ke Pyongyang
Kedua pemimpin juga sepakat menggelar pertemuan rutin serta menjalin komunikasi melalui sambungan telepon untuk membahas berbagai isu penting negara. Tujuannya, menguatkan saling percaya dan lebih mengeratkan hubungan.
"Bersama-sama berusaha untuk memperkuat momentum positif menuju kemajuan hubungan antar-Korea berkelanjutan serta untuk mewujudkan perdamaian, kemakmuran, dan penyatuan Semenanjung Korea. Dalam konteks ini, Presiden Moon Jae In setuju berkunjung ke Pyongyang pada musim gugur tahun ini."
4. Reuni Keluarga
Isu kemanusiaan juga diangkat dalam pertemuan tingkat tinggi ini, khususnya dalam aspek pernyatuan keluarga yang terpisah akibat Perang Korea pada 1950-1953.
"Korea Selatan dan Korea Utara setuju untuk berusaha secepatnya menyelesaikan masalah kemanusiaan sebagai akibat dari terpisahnya negara, dan untuk mengadakan Pertemuan Palang Merah antar-Korea, membahas dan memecahkan berbagai masalah, termasuk reuni keluarga yang terpisah. Korea Selatan dan Korea Utara setuju melanjutkan program reuni bagi keluarga yang terpisah saat Hari Pembebasan Nasional pada 15 Agustus tahun ini."
5. Penyatuan Tim Olahraga
"Di ajang internasional, kedua pihak sepakat mengedepankan kebersamaan dalam menunjukkan bakat serta solidaritas dengan berpartisipasi bersama dalam acara olahraga internasional seperti Asian Games 2018."
6. Pelucutan Senjata
"Korea Selatan dan Korea Utara setuju melakukan pelucutan senjata secara bertahap untuk mengurangi ketegangan militer dan mewujudkan kemajuan substansial dalam membangun kepercayaan militer."
7. Menghentikan Perang
"Kedua pemimpin dengan sungguh-sungguh menyatakan kepada 80 juta warga Korea dan seluruh dunia bahwa tidak akan ada lagi perang di Semenanjung Korea, dengan demikian era baru perdamaian telah dimulai."
Editor: Anton Suhartono