Korsel Catat Rekor Lonjakan Infeksi Covid, Perdana Menteri Sebut 'Krisis Kritis'
SEOUL, iNews.id – Korea Selatan (Korsel) melaporkan 950 kejadian baru infeksi Covid pada Jumat (11/12/2020) tengah malam. Itu adalah lonjakan infeksi virus corona harian tertinggi di negeri ginseng sejauh ini.
Lonjakan infeksi tertinggi sebelumnya tercatat pada 29 Februari lalu. Ketika itu, Korea Selatan mengonfirmasi 909 kasus dalam tempo 24 jam.
Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea (KDCA) pada Sabtu (12/12/2020) ini mengungkapkan, dari total kasus baru yang dilaporkan itu, 928 di antaranya adalah kasus transmisi lokal. Sementara, 22 lagi adalah kasus impor.
Dengan adanya pertambahan tersebut, total kejadian infeksi Covid-19 di Korsel kini menjadi 41.736 kasus. Adapun total pasien Covid-19 yang meninggal di negara itu sekarang berjumlah 578 jiwa.
KDCA melaporkan, lebih dari 70 persen kasus yang ditularkan di dalam negeri berasal dari Ibu Kota Seoul dan daerah sekitarnya.
Korsel saat ini menghadapi gelombang ketiga wabah virus corona. Kasus-kasus baru secara konsisten berada di kisaran jumlah 600 kasus selama sepekan terakhir terakhir.
Negara Asia Timur itu telah menerapkan aturan jarak sosial yang lebih ketat mulai Selasa (8/12/2020) lalu. Tak hanya itu, pemerintah setempat juga menerapkan jam malam—yang belum pernah terjadi sebelumnya—di restoran-restoran dan sebagian besar unit bisnis lainnya.
Lonjakan kasus pada Jumat kemarin menjadi pukulan keras bagi sistem pemberantasan pandemi Korsel yang selama ini menjadi kebanggaan dan andalan negara itu. Pada gelombang pertama infeksi, negeri ginseng berhasil mengatasi wabah tanpa harus memberlakukan lockdown alias penguncian wilayah.
Korsel kala itu berhasil menjaga laju infeksi di bawah 50 kasus per hari selama sebagian besar musim panas, lewat metode pelacakan, pengujian, dan karantina yang invasif.
Perdana Menteri Korsel, Chung Sye Kyun, pada Jumat kemarin menyebut gelombang wabah Covid di negaranya saat ini sebagai “krisis yang kritis”. Dia pun mengungkapkan rencana untuk mengirim sekitar 800 aparat militer, kepolisian, dan pemerintah di setiap distrik di wilayah Seoul Raya untuk membantu melacak pasien-pasien potensial Covid.
Editor: Ahmad Islamy Jamil