Korut Diduga Bakal Uji Rudal SLBM saat Kunjungan Wapres AS Kamala Harris ke Korsel

Sabtu, 24 September 2022 - 15:32:00 WIB

Korut sebelumnya sudah pernah memamerkan rudal SLBM. (Grafis: iNews.id)

SEOUL, iNews.id – Korea Utara diduga sedang bersiap untuk menguji rudal balistik yang diluncurkan dari kapal selam (SLBM). Hal itu diungkapkan militer Korea Selatan seperti dilansir kantor berita Yonhap, akhir pekan ini.

Laporan itu muncul beberapa hari menjelang kunjungan Wakil Presiden AS Kamala Harris ke negeri ginseng.

Israel Masih Batasi Masuknya Bantuan ke Gaza, Tutup Akses Langsung ke Utara atau Selatan

Menurut Yohap, militer Korsel telah mendeteksi adanya persiapan uji coba SLBM minggu ini di Sinpo, Provinsi Hamgyong Selatan, Korea Utara. Temuan itu sejalan dengan laporan lembaga think tank yang berbasis di Amerika Serikat belum lama ini, dengan mengutip citra satelit komersial.

Kantor Kepresidenan Korsel dalam pernyataannya pada Sabtu (24/9/2022) ini mengungkapkan, Presiden Yoon Suk Yeol telah mengetahui tanda-tanda dan gerakan yang menunjukkan “provokasi” oleh Korut, termasuk uji coba SLBM.

Kapal Induk AS Tiba di Korsel, Mau Pamer Kekuatan Militer ke Korut

Wakil Presiden AS Harris dijadwalkan mengunjungi Asia Timur minggu depan, dan bertemu dengan para pemimpin Jepang dan Korea Selatan. Seorang pejabat senior Pemerintah AS mengatakan, uji coba nuklir atau provokasi lainnya mungkin terjadi selama perjalanan Harris ke kawasan tersebut.

Kendati demikian, Washington DC tidak memiliki prediksi ataupun pengumuman yang bisa disampaikan ke publik terkait hal itu.

AS Sebut Korut Siap Luncurkan Kapal Selam Baru yang Bisa Tembakkan Rudal Balistik

Jumat (23/9/2022) kemarin, sebuah kapal induk AS tiba di Korea Selatan untuk pertama kalinya dalam empat tahun terakhir. Kapal itu bergabung dengan kapal militer lainnya untuk berpartisipasi dalam latihan bersama dengan pasukan Korsel.

Korea Utara mengecam pengerahan militer AS itu. Pyongyang menilai latihan perang bersama yang dilakukan dua negara sekutu itu menjadi bukti kebijakan bermusuhan oleh Washington DC dan Seoul terhadap Korut.

Editor: Ahmad Islamy Jamil