SEOUL, iNews.id - Korea Utara (Korut) menyebut Dewan Keamanan PBB menerapkan standar ganda terkait uji coba rudal negara itu belakangan ini. Padahal, beberapa negara lain juga melakukan aktivitas militer serupa.
Dewan Keamanan PBB melakukan pertemuan tertutup pada Jumat lalu atas permintaan Amerika Serikat (AS) dan negara-negara lain membahas uji coba rudal Korut.
Israel Melanggar Gencatan Senjata sebanyak 500 Kali dalam 44 Hari
Sehari sebelumnya, Korut menembakkan rudal anti-pesawat yang baru dikembangkan. Beberapa hari sebelumnya negara yang dipimpin Kim Jong Un itu juga melakukan serangkaian peluncuran rudal balistik dan jelajah terbaru, termasuk hipersonik.
Direktur Departemen Organisasi Internasional Kementerian Luar Negeri Korut Jo Chol Su menyebut pertemuan Dewan Keamanan itu sebagai bentuk pura-pura tidak tahu serta gangguan tak beralasan terhadap kedaulatan negaranya. Dia juga menyebut pertemuan itu sebagai bentuk provokasi serius yang tidak bisa ditoleransi.
Jo menambahkan, Dewan Keamanan melakukan standar ganda karena bungkam dengan latihan perang gabungan yang dilakukan AS serta uji coba senjata para sekutunya. Di saat bersamaan Dewan Keamanan mempermasalahkan aktivitas Korut yang semata-mata bertujuan untuk membela diri.
Uji Coba Senjata di Laut Jepang, Korut Ternyata Punya Rudal Hipersonik Terbaru
"Ini adalah penyangkalan atas ketidakberpihakan, objektivitas, dan keadilan, dari kegiatan PBB dan manifestasi nyata dari standar ganda," kata Jo, seperti diberitakan kantor berita KCNA.
Korea Utara Kembali Tembakkan Rudal ke Laut Jepang
Dia memperingatkan Dewan Keamanan bisa menghadapi konsekuensi serius jika terus melanggar kedaulatan Korut dengan menerapkan standar ganda serta menggunakan cara berpikir dan penilaian ala AS.
Korut menyatakan uji coba senjatanya bertujuan untuk meningkatkan kemampuan pertahanan sebagaimana juga dilakukan negara lain, seraya menuduh AS dan Korea Selatan melakukan standar ganda dan kebijakan permusuhan terhadapnya.
Korut Kembali Tembakkan Rudal ke Laut Jepang, Begini Reaksi AS
AS mengecam uji coba rudal Korut karena mengganggu stabilitas dan menimbulkan ancaman di kawasan meski menegaskan tidak memiliki niat bermusuhan. Negeri Paman Sam juga mendesak Korut menerima tawaran untuk melanjutkan negosiasi.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku