Kremlin: AS Tak Pernah Nyerah Mata-matai Rusia
MOSKOW, iNews.id - Rusia kembali mengomentari kebocoran dokumen rahasia Departemen Pertahanan Amerika Serikat (Pentagon). Rusia, termasuk salah satu negara yang disebut dalam dokumen tersebut, yakni terkait konflik di Ukraina.
Dokumen Pentagon mengungkap AS tampaknya telah mengumpulkan data intelijen Rusia.
Dalam komentarnya, Kremlin menyatakan, isi dokumen itu menunjukkan AS tidak pernah menyerah untuk mencoba memata-matai Rusia.
Juru Bicara Kremlin Dmitry Peskov mengatakan, layanan khusus dan kontra-intelijen Rusia tetap menjalankan fungsinya di tengah kebocoran dokumen yang menghebohkan tersebut.
"AS tidak pernah menyerah untuk mencoba melakukan kegiatan intelijen terhadap kami," ujarnya.
AS menangkap seorang personel Garda Nasional Angkatan Udara (AU), Jack Douglas Teixeira (21). Dia diseret ke pengadilan atas tuduhan membocorkan dokumen Pentagon ke publik. Teixeira dihadapkan ke hadapan hakim federal di Boston pada Jumat pekan lalu.
Para pejabat AS masih mempelajari dampak kerusakan dari oleh kebocoran tersebut. Di antara dokumen yang bocor berisi informasi sangat penting mengenai militer Ukraina serta informasi seputar sekutu AS, termasuk Israel, Korea Selatan, dan Turki.
Dokumen-dokumen rahasia itu dibocorkan ke berbagai platform media sosial maupun aplikasi berbagi pesan singkat pada Maret dan mungkin sebelumnya. Namun dokumen itu baru heboh sepekan terakhir setelah sampai diangkat surat kabar The New York Times.
Kasus yang melibatkan Teixeira tersebut diyakini sebagai kejahatan terhadap keamanan nasional AS paling serius sejak WikiLeaks pada 2020. Saat itu lebih dari 700.000 dokumen, video, dan kabel diplomatik dipublikasikan di situs WikiLeaks.
Editor: Anton Suhartono