Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Presiden Maduro: Serangan AS ke Venezuela Berarti Kiamat Politik bagi Trump
Advertisement . Scroll to see content

Krisis Venezuela, Warga Makan Daging Busuk demi Bertahan

Jumat, 19 Oktober 2018 - 07:28:00 WIB
Krisis Venezuela, Warga Makan Daging Busuk demi Bertahan
Daging busuk yang dijual di Maracaibo, kota yang pernah menjadi pusat produksi minyak Venezuela. (Foto: BBC)
Advertisement . Scroll to see content

CARACAS, iNews.id - Krisis berkepanjangan di Venezuela menyebabkan sejumlah penduduk makan daging busuk dan mengais makanan dari tempat sampah untuk bertahan.

Kekurangan pangan dan kebutuhan pokok sehari-hari akibat resesi bertahun-tahun yang ditandai dengan inflasi tinggi serta listrik padam secara rutin merupakan kejadian sehari-hari yang terjadi di negara itu.

Jutaan warga Venezuela meninggalkan negara itu dalam dua tahun terakhir, mencari penghidupan yang lebih baik dan keluar dari kehancuran ekonomi negara yang kaya minyak ini.

Salah satu daerah yang paling parah terkena kehancuran ekonomi ini adalah Negara Bagian Zulia, yang sejak lama dikenal sebagai pusat industri minyak negara itu.

BBC melaporkan, pasar di daerah itu menjual daging busuk untuk warga karena dijual sangat murah.

"Aroma busuk sangat menyengat dan ada banyak lalat di sekitarnya," kata wartawan BBC News, Vladimir Hernandez.

Daging busuk yang dijual di Kota Maracaibo, kota yang pernah menjadi pusat produksi minyak Venezuela. (Foto: BBC)

Satu kilogram daging segar dijual seharga 30 persen gaji minimum warga, sementara daging busuk harganya hanya sekitar 1 persen dari jumlah gaji.

"Listrik bisa padam sampai 10 kali sehari, kadang-kadang sampai empat jam," kata Manuel, seorang pedagang di pasar itu.

Daging dan makanan cepat membusuk karena tak ada mesin pendingin akibat listrik yang padam secara rutin.

Warga banyak yang protes dan pemerintah setempat menjanjikan perbaikan namun kondisi tak juga membaik.

Warga Venezuela banyak yang mencari makan di tempat sampah. (Foto: BBC)

Kota pelabuhan Maracaibo ini sempat menjadi pusat produksi minyak Venezuela, dengan produksi sekitar setengah minyak mentah negara itu dan dikapalkan ke seluruh dunia.

Tingginya harga pangan akibat inflasi membuat warga mencari makanan di mana saja termasuk di tempat sampah.

Padam listrik juga menganggu operasional di rumah sakit dan banyak peralatan yang rusak dibiarkan begitu saja.

Kamar mayat juga terdampak karena mesin pendingin tak berfungsi.

Banyak jenazah yang membusuk karena pemadaman listrik yang terus menerus terjadi.

Jenazah membusuk di rumah sakit akibat tak ada mesin pendingin. (Foto: BBC)

"Saya terpaksa membiarkan dua atau tiga jenazah di luar hingga akhirnya jenazah membusuk," kata Wilfredo, petugas kamar jenazah di salah satu rumah sakit.

Pasien-pasien pun juga sangat terganggu termasuk mereka yang sakit parah.

Maria Eugenia, termasuk di antaranya, akan menjalani operasi kanker payudara. Maria harus mencari semua peralatan untuk operasi sendiri termasuk jarum suntik sampai sarung tangan.

Namun dia mengatakan tak bisa berbuat apa-apa lagi kecuali mengupayakannya sendiri.

Venezuela merupakan salah satu negara yang kaya minyak, dengan cadangan minyak besar.

Maria harus menjalani operasi kanker payudara namun harus mencari jarum suntik sendiri. (Foto: BBC)

Namun dalam perjalanannya, Hernandez justru menyebut, "Apa yang saya dengar dari warga adalah kesulitan hidup."

Pemerintah Venezuela menyatakan mereka yang menentang pemerintahan sosialis Presiden Nicolas Maduro mengibarkan "perang ekonomi". Namun banyak pihak di dalam dan luar negara itu menyalahkan kebijakannya yang diwarnai dengan kasus korupsi.

Pemerintah juga menyanggah menghadapi krisis kemanusiaan akibat ambruknya perekonomian.

Namun laporan dari sejumlah universitas di Venezuela tahun lalu menunjukkan, kekurangan pangan menyebabkan tiga perempuan dari seluruh jumlah penduduk kekurangan berat badan sebanyak 10 kilogram.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut