KTT ASEAN Digelar Hari Ini di Malaysia, Isu Energi dan Myanmar Jadi Sorotan
KUALA LUMPUR, iNews.id - Konferensi Tingkat Tinggi ke-46 Perhimpunan Negara-Negara Asia Tenggara (KTT ASEAN) digelar di Malaysia, Senin (26/5/2025). Perdana Menteri Malaysia Anwar Ibrahim optimistis KTT kali ini akan membuahkan hasil yang konstruktif.
Dua agenda yang menjadi sorotan dalam KTT adalah isu perang di Myanmar serta energi, dalam hal ini jaringan listrik kawasan.
Anwar juga mengatakan Malaysia telah berinteraksi sangat agresif dengan anggota ASEAN lain dan mencapai konsensus pada sejumlah isu, termasuk perdagangan sesama anggota serta menyikapi tarif impor dari Amerika Serikat (AS).
Mengenai jaringan listrik, Anwar mengatakan rencana untuk menghubungkan Vietnam, Malaysia, dan Singapura telah rampung dan hanya mempercepat infrastruktur jalur darat serta kabel bawah laut dari Sarawak, wilayah di Malaysia yang berharap bisa melipatgandakan kapasitas energi terbarukan menjadi 15 gigawatt (GW) pada 2035.
Selain itu ada dua jalur kabel terpisah yang akan mendarat di Malaysia Barat atau Singapura. Berdasarkan diskusi awal dengan Perdana Menteri Singapura Lawrence Wong, rencana tersebut berjalan dengan baik.
“Saya kira akan lebih ekonomis jika hanya memiliki satu (kabel), tetapi harus ada ketentuan jelas untuk menyediakan daya yang dibutuhkan oleh Singapura,” kata Anwar.
Sekjen ASEAN Kao Kim Hourn pada April lalu mengatakan, jaringan listrik di seluruh kawasan akan membutuhkan investasi sebesar 764 miliar dolar AS.
Anwar juga aktif dalam kebijakan luar negeri sejak menjabat perdana menteri pada bulan 2022. Banyak pengamat menilai Anwar memiliki kecenderungan menjauh dari Barat, namun merapat ke China dan Rusia.
Pada April, Malaysia dikunjungi Presiden China Xi Jinping, pertama kali sejak belasan tahun. Selain itu Perdana Menteri China Li Qiang mengikuti KTT perdana Dewan Kerjasama ASEAN-Teluk-Tiongkok pada hari ini. Agenda itu menandai kesempatan langka karena dua pemimpin tertinggi China mengunjungi negara yang sama secara berurutan.
Anwar juga berkunjung ke Rusia bulan ini untuk bertemu dengan Presiden Vladimir Putin. Selain membawa isu bilateral, Anwar juga membahas hubungan ASEAN-Rusia dalam lawatannya itu. Malaysia tahun ini menjadi ketua ASEAN.
Selain itu isu Myanmar akan menjadi pembicaraan dalam KTT. Pada 17 April, pemimpin junta Myanmar Jenderal Min Aung Hlaing melakukan pertemuan tertutup dengan Anwar di Bangkok, Thailand. Keesokan hari, Anwar melakukan pembicaraan online dengan pemerintahan bayangan Myanmar, Pemerintah Persatuan Nasional (NUG).
Menurut Anwar Jenderal Min pada 2 April lalu telah memberikan jaminan untuk memperpanjang gencatan senjata yang memungkinkan masuknya bantuan kemanusiaan ke penjuru Myanmar. PBB menyebutkan ratusan serangan oleh pasukan pemerintah telah menewaskan 200 orang dalam sebulan sejak gempa bumi dahsyat pada 28 Maret.
Meskipun demikian, inisiatif Malaysia menandai pertama kalinya rezim tersebut terbuka untuk berdialog sejak kudeta Februari 2021 yang telah menewaskan ribuan orang serta memaksa lebih dari 3,5 juta orang mengungsi.
Dewan tersebut menyerukan ASEAN untuk mengadakan pembicaraan inklusif antara NUG dan kelompok lain, termasuk junta, guna segera mengakhiri semua serangan.
Editor: Anton Suhartono