Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap, Harvey Moeis Sudah Dipenjara sejak Juli 2025
Advertisement . Scroll to see content

Kuasai Afghanistan, Taliban Kini Ambil Alih Penjara di Kabul

Selasa, 14 September 2021 - 12:47:00 WIB
Kuasai Afghanistan, Taliban Kini Ambil Alih Penjara di Kabul
Penjara Pul-e-Charkhi, Kabul, Afghanistan. (Foto: US State Department)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id - Penjara di Kabul, Afghanistan dulu dipenuhi ribuan pasukan Taliban yang ditangkap oleh pemerintah. Kini berbalik, pasca-runtuhnya pemerintah dukungan Amerika Serikat (AS), Taliban mengambil alih penjara.  

Seorang komandan Taliban yang enggan menyebutkan namanya mengatakan, kelompoknya kini menjalankan Penjara Pul-e-Charkhi, sebuah kompleks yang luas di pinggiran timur Kabul. 

Setelah merebut ibu kota Afghanistan, para pejuang membebaskan semua narapidana di sana. Sementara para penjaga sebelumnya telah melarikan diri. 

Dilansir dari ABCNews, komandan Taliban itu melakukan kunjungan pribadi ke kompleks penjara bersama kelompoknya. Sebagian ada yang bermain dengan barbel, ada pula yang menukar sandal jeleknya dengan yang baru peninggalan tahanan terdahulu. 

Kepada The Associated Press, dia mengaku telah ditangkap sekitar satu dekade lalu di Provinsi Kunar timur. Dia dibawa ke Pul-e-Charkhi dalam kondisi terikat dan mata tertutup. 

“Saya merasa sangat tidak enak ketika mengingat hari-hari itu,” katanya. 

Dia menambahkan, para tahanan mengalami pelecehan dan penyiksaan. Dia sendiri dipenjara selama sekitar 14 bulan sebelum akhirnya dibebaskan. 

“Itu merupakan hari-hari tergelap dalam hidup saya. Sekarang ini merupakan saat paling membahagiakan bagi saya. Saya bebas dan datang ke sini tanpa rasa takut,” ujarnya. 

Pul-e-Charkhi memiliki sejarah kekerasan, eksekusi massal, dan penyiksaan yang panjang. Kuburan massal dan sel-sel penyiksaan ditemukan berasal dari pemerintah yang didukung Soviet pada akhir 1970-an dan 1980-an. 

Sementara di bawah pemerintah yang didukung AS, kondisi itu lebih buruk dengan kepadatan narapidana yang tinggi. 11 blok sel penjara dibangun untuk menampung 5.000 narapidana. Sering kali bahkan lebih dari 10.000, termasuk Taliban dan penjahat.

Tahanan Taliban sering mengeluhkan penganiayaan dan pemukulan, dan sering terjadi kerusuhan. 

Beberapa dari Taliban yang sekarang menjaga situs itu adalah mantan narapidana. Meskipun fasilitas itu sebagian besar masih kosong, satu bagian telah diisi sekita 60 orang. 

Mereka ditangkap dalam beberapa minggu terakhir. Menurut para penjaga, sebagian besar dari tahanan merupakan penjahat dan pecandu narkoba.

Banyak warga Afghanistan serta pemerintah di seluruh dunia khawatir dengan perebutan kekuasaan Taliban yang cepat. Mereka khawatir Taliban akan memberlakukan aturan yang keras dan serupa seperti yang mereka lakukan saat pertama kali berkuasa pada 1990-an. 

Sebaliknya, bagi para pejuang Taliban, saat ini merupakan momen untuk menikmati kemenangan setelah bertahun-tahun pertempuran. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut