KABUL, iNews.id – Kalashnikov AK-47 buatan Rusia dan turunannya telah lama menjadi senapan serbu pilihan bagi banyak kelompok militan. Salah satu alasan mereka memilih senjata itu adalah karena desainnya yang kokoh.
Akan tetapi, beberapa pejuang Taliban kini tampak menukar senapan legendaris itu dengan senjata buatan Amerika Serikat yang mereka rebut saat kejatuhan Pemerintah Afghanistan pada Minggu (15/8/2021) lalu.
Komandan RSF Minta Maaf setelah Pasukannya Bantai 2.000 Warga Sipil El-Fasher
Sejumlah video dan gambar yang dirilis Taliban di Twitter dan platform lainnya menunjukkan, para pejuang mereka membawa Karabin M4 dan senapan M16 yang dibuang oleh Tentara Nasional Afghanistan. Sementara gambar lain menunjukkan pasukan Taliban membawa kendaraan yang ditinggalkan Pemerintah Afghanistan.
Reuters melansir, senjata AS memang lebih akurat dan memiliki jangkauan yang lebih besar daripada AK-47 yang dipakai Taliban selama ini. Akan tetapi, senjata buatan negeri Paman Sam itu mungkin tidak memberikan banyak kemampuan tambahan di medan perang Afghanistan.
Rusia Puji Tindakan Taliban di Kabul, Ini Alasannya
“Beberapa perangkat keras (senjata AS) mungkin berguna jika (tujuannya) ingin mengintimidasi panglima perang lawan. Tapi ya cuma sebatas itu saja,” kata pensiunan kolonel Korps Marinir Amerika Serikat, Grant Newsham, Selasa (17/8/2021).
Selain itu, citra senjata buatan Amerika di tangan Taliban saat menyapu Tentara Nasional Afghanistan—yang didanai miliaran dolar oleh Pemerintah AS selama dua dekade terakhir—dapat disebut kudeta propaganda bagi para militan.
Taliban Kuasai Afghanistan, Ini Harapan Arab Saudi
Kebanyakan senapat AK-47 yang beredar di Afghanistan adalah tiruan. Akan tetapi, beberapa di antaranya adalah senjata yang didapat dari bekas pendudukan Uni Soviet selama 10 tahun di Afghanistan—yang berakhir pada 1989.
Taliban Kuasai Afghanistan, Kedubes 2 Negara Ini Berfungsi Normal di Kabul
AK-47 pertama kali diproduksi tepat setelah akhir Perang Dunia Kedua. Senjata itu dibuat berdasarkan desain Jerman. Sejak saat itu, senapan serbu menjadi aset yang jamak dijumpai dalam gudang-gudang senjata milik pemerintah maupun kelompok pemberontak di seluruh dunia.
Kini, senjata buatan Amerika dapat digunakan oleh Taliban selama bertahun-tahun karena persediaan amunisinya yang berlimpah. Apalagi, peluru kaliber 5,56 mm tersedia di pasar bagi para pemilik senjata di kalangan sipil Amerika Serikat.
Taliban Kuasai Pemerintahan, Begini Reaksi Hamas Palestina
“Orang-orang Rusia menjual jutaan amunisi AR 5,56 NATO setiap tahun untuk pasar AS dengan merek Tula, Wolf, dan Red Army untuk beberapa nama,” kata pensiunan perwira Marinir AS lainnya, yang meminta untuk tidak disebutkan namanya karena saat ini tidak mendapat izin dari atasannya untuk berbicara kepada media.
“Saya pikir, para sekutu Taliban tidak akan kesulitan memasok suku cadang untuk hampir semua sistem infanterinya,” kata bekas tentara itu lagi.
Editor: Ahmad Islamy Jamil
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku