Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : IJTI Jakarta Gelar Uji Kompetensi Jurnalistik, Tingkatkan Kualitas Wartawan di Era Disrupsi AI
Advertisement . Scroll to see content

Kuba Tangkap Jurnalis Spanyol atas Tuduhan Kejahatan terhadap Keamanan Negara

Rabu, 14 Juli 2021 - 07:50:00 WIB
Kuba Tangkap Jurnalis Spanyol atas Tuduhan Kejahatan terhadap Keamanan Negara
Protes antara para penentang dan pendukung pemerintah Kuba, di Havana. (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

OVIEDO, iNews.id - Koresponden surat kabar ABC Spanyol, Camila Acosta, ditangkap saat meliput protes di Kuba. Pemerintah Spanyol meminta Kuba segera membebaskan jurnalis tersebut.

Menteri Luar Negeri Spanyol, Jose Manuel Albares mengatakan, Camila bekerja untuk pers Spanyol di Kuba. Dia ditahan pada Senin (12/7/2021). 

ABC menyatakan, Camila ditangkap dengan tuduhan kejahatan terhadap keamanan negara. Tuduhan ini sering dikenakan terhadap para pembangkang. 

Sebelum ditahan, Camila sempat menulis di akun Twitternya. 

"Hari ini saya menyaksikan kekerasan dan penindasan terhadap pengunjuk rasa damai di Habana, kebencian rezim Kuba dan manipulasi kasar," tweetnya pada hari Senin, tepat sebelum ditangkap. 

Selain itu, dia juga mengatakan, bahwa saat ini merupakan waktunya untuk menekan mereka (pemerintah) untuk mundur. 

"Jika kita menyerah sekarang, kita akan memiliki lebih banyak tahun kediktatoran,” cuitnya. 

LSM Cubalex melaporkan, setidaknya 100 aktivis, pengunjuk rasa dan jurnalis telah ditahan sejak ribuan warga turun ke jalan akhir pekan ini. Mereka memprotes kelangkaan bahan pokok, penanganan pemerintah terhadap pandemi Covid-19 dan bahkan pemerintah komunis itu sendiri.

Sebelumnya, Kementerian Luar Negeri Spanyol merilis pernyataan yang lebih hangat. Kementerian menyerukan pemerintah Kuba untuk mengizinkan protes damai.

Namun saat ini, menteri luar negeri baru Spanyol, yang baru menjabat pada Senin, sudah mengambil nada yang sedikit lebih agresif.

“Spanyol membela hak untuk memprotes dan meminta otoritas Kuba untuk menghormati itu. Kami membela hak asasi manusia tanpa syarat,” tulisnya di Twitter, sebelum menuntut pembebasan Acosta.

Sementara itu, Asosiasi jurnalis Spanyol (FAPE) juga merilis pernyataan yang mengutuk perilaku pejabat Kuba. Dikatakan, mereka tidak hanya menangkap Acosta sehubungan dengan protes tetapi juga melukai dua jurnalis lainnya. Salah satunya, jurnalis foto Spanyol, Ramon Espinosa.

“Wartawan biasanya dilecehkan sehingga mereka tidak akan membagikan informasi yang tetap tersembunyi,” kata pernyataan itu.

Sebaliknya, Presiden Kuba, Miguel Diaz-Canel menuduh AS berada di belakang protes. AS mengembargo Kuba sejak Oktober 1960 hingga saat ini untuk mematikan ekonomi Kuba. 

AS juga dinilai memprovokasi ledakan sosial dan memanipulasi warga di media sosial.

Menurut media lokal, pihak berwenang Kuba telah memblokir media sosial dan situs-situs untuk memadamkan protes.

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut