MOSKOW, iNews.id - Presiden Rusia Vladimir Putin mengungkap salah satu alasan pasukannya berjaya dalam perang di Ukraina. Menurut dia, Rusia didukung oleh industri pertahanan yang mampu memenuhi kebutuhan di medan perang.
Pernyataan itu disampaikan Putin saat mengunjungi pabrik senjata di Kota St Petersburg, Rabu (18/1/2023). Kepada para pekerja, Putin mengatakan, produksi keseluruhan peralatan militer meningkat di tengah tingginya kebutuhan terkait operasi militer khusus di Ukraina.
Kemitraan Pertahanan Baru Mesir-Turki Bisa Geser Keseimbangan Kekuatan Regional
"Dalam hal mencapai hasil akhir dan kemenangan yang pasti terjadi, ada beberapa hal, yaitu kesatuan dan kepaduan rakyat Rusia dan multinasional, keberanian dan kepahlawanan para prajurit kita, dan tentu saja pekerjaan di kompleks industri militer dan pabrik seperti milik Anda serta orang-orang seperti Anda. Kemenangan sudah terjamin, saya tidak meragukannya," kata Putin, dikutip dari Reuters.
Dia menambahkan, perusahaan senjata Rusia memproduksi rudal anti-pesawat dalam jumlah hampir sama dengan gabungan seluruh dunia dan tiga kali lebih banyak daripada Amerika Serikat (AS).
Putin soal Perkembangan Perang Ukraina: Dinamikanya Positif, Sesuai Rencana!
Sebelumnya Putin juga menghadiri acara para veteran memperingati 80 tahun pembebasan St Petersburg dalam Perang Dunia II. Saat itu St Petersburg masih dikenal sebagai Leningrad yang diblokade Nazi Jerman selama hampir 900 hari.
Dia kembali mengulangi alasannya soal perang di Ukraina, Rusia bertempur untuk membela etnis Rusia dan para penutur bahasa Rusia.
Joe Biden Sindir Tawaran Gencatan Senjata Putin, Dubes Rusia: Ini Berarti AS Siap Perang!
"Apa yang kita lakukan hari ini, termasuk operasi khusus, adalah upaya untuk menghentikan perang dan melindungi rakyat kita yang tinggal di wilayah ini," kata Putin.
Dia juga menegaskan wilayah-wilayah di Ukraina itu adalah tempat sejarah bagi Rusia. Itu merujuk pada fakta bahwa sebagian besar wilayah Ukraina saat ini pernah menjadi bagian dari Kekaisaran Rusia.
Editor: Anton Suhartono
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku