Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Trump Masih Yakin Arab Saudi Akan Berdamai dengan Israel
Advertisement . Scroll to see content

Kutuk Pembakaran Alquran saat Idul Adha, Negara-Negara Islam Panggil Dubes Swedia

Jumat, 30 Juni 2023 - 07:47:00 WIB
Kutuk Pembakaran Alquran saat Idul Adha, Negara-Negara Islam Panggil Dubes Swedia
Polisi Swedia mengamankan massa yang marah atas pembakaran Alquran yang dilakukan oleh seorang demonstran di luar Masjid Pusat Stockholm, Rabu (28/6/2023). (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

RIYADH, iNews.idDunia Islam mengutuk keras aksi pembakaran Alquran yang terjadi untuk kesekian kalinya di Swedia, baru-baru ini. Sejumlah pemerintah pun memanggil duta besar Swedia di masing-masing negara atas pembiaran aksi brutal tersebut oleh Stockholm.

Pada Rabu (28/6/2023) lalu, bertepatan dengan Hari Raya Idul Adha 1444 H, seorang demonstran membakar mushaf atau salinan Alquran di luar masjid terbesar di Kota Stockholm. Pelaku diketahui bernama Salwan Momika (37), warga negara Irak yang melarikan diri ke Swedia, beberapa tahun silam.

Sambil dikawal dan dilindungi oleh polisi Swedia, Momika menginjak-injak Alquran sebelum membakar beberapa lembarannya di depan masjid di ibu kota Swedia itu. Polisi berdalih memberi izin kepada pelaku untuk melakukan aksi tersebut karena sejalan dengan perlindungan kebebasan berbicara. 

Akan tetapi, aparat berwenang Swedia kemudian menyatakan, mereka telah membuka penyelidikan atas pembakaran Alquran oleh Momika yang memicu kemarahan di seluruh Dunia Islam.

Arab News melansir, ini bukan pertama kalinya tindakan seperti itu terjadi di Swedia. Pada Januari, seorang ekstrimis sayap kanan Swedia-Denmark bernama Rasmus Paludan membakar salinan Alquran di dekat Kedutaan Besar Turki di Stockholm, yang juga memicu kemarahan di umat Islam di seluruh dunia.

Pemerintah Irak dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan Rabu malam mengutuk keras tindakan membakar salinan Alquran secara berulang kali itu oleh para individu berpikiran ekstremis.

“Tindakan ini menunjukkan semangat kebencian dan agresif yang bertentangan dengan prinsip kebebasan berekspresi. Mereka tidak hanya rasial tetapi juga mempromosikan kekerasan dan kebencian,” kata Baghdad dalam pernyataan resminya.

“Tindakan tidak bertanggung jawab ini, yang bertentangan langsung dengan nilai-nilai penghormatan terhadap keragaman dan kepercayaan orang lain, sangat dikutuk,” bunyi pernyataan itu lagi.

Kementerian Luar Negeri Irak telah memanggil Duta Besar Swedia untuk Baghdad, mengutuk izin yang diberikan Pemerintah Swedia bagi para ekstremis untuk membakar salinan kitab suci umat Islam.

Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menyatakan akan menggelar pertemuan terbuka darurat untuk Komite Eksekutif minggu depan di Jeddah. Pertemuan itu diadakan atas undangan dari Arab Saudi. Agendanya adalah membahas konsekuensi dari insiden pembakaran Alquran di Swedia, 

Pertemuan minggu depan dijadwalkan untuk membahas langkah-langkah yang akan diambil OKI terhadap penistaan agama itu, serta untuk menyesuaikan posisi kolektif negara-negara anggota pada tindakan yang diperlukan ke depan.

Uni Emirat Arab juga memanggil dubes Swedia pada Kamis (29/6/2023) untuk memprotes pembakaran Alquran di Masjid Pusat Stockholm, Rabu lalu.

Langkah serupa juga diambil Yordania, yang memanggil dubes Swedia di Amman pada hari yang sama. Kerajaan itu menganggap tindakan Momika itu sebagai hasutan, tindakan kebencian berbahaya, dan manifestasi dari Islamofobia yang memicu kekerasan.

Kemlu Yordania menyatakan, pembakaran Alquran tidak dapat dianggap sebagai bentuk kebebasan berekspresi. “Ada kebutuhan untuk menghentikan perilaku dan tindakan yang tidak bertanggung jawab,” kata kementerian itu.

Sementara Kuwait juga mengatakan pembakaran Alquran melukai hati umat Islam di seluruh dunia. Padahal, masyarakat hari ini perlu mempromosikan nilai-nilai toleransi dan hidup berdampingan. “Langkah provokatif yang serius ini menyinggung umat Islam di seluruh dunia,” kata Kemlu Kuwait dalam sebuah pernyataan.

“Pelaku tindakan permusuhan seperti itu harus diadili dan dicegah menggunakan prinsip kebebasan sebagai taktik untuk membenarkan permusuhan terhadap Islam atau agama suci apa pun,” bunyi pernyataan itu lagi.

Iran pada Kamis kemarin juga mengungkapkan kecamannya, menyebut tindakan Momika provokatif dan tidak dapat diterima. “Pemerintah dan rakyat Republik Islam Iran tidak menoleransi penghinaan seperti itu dan mengutuk keras itu,” kata juru bicara Kemlu Iran, Nasser Kanani.

Maroko juga mengutuk pembakaran Alquran itu dan telah menarik duta besarnya untuk Stockholm pada Rabu (28/6/2023) malam. “Menghadapi provokasi yang berulang ini dilakukan di bawah tatapan puas dari pemerintah Swedia, Maroko memanggil kuasa usaha Swedia di Rabat dan menarik duta besarnya,” ungkap Rabat dalam pernyataannya.

Sekretaris Jenderal Liga Dunia Muslim yang juga Ketua Organisasi Cendekiawan Muslim, Syekh Muhammad bin Abdulkarim al-Issa, mengecam tindakan Momika yang menurutnya dilakukan di bawah perlindungan polisi Swedia.

Dia mengatakan, dengan dalih mempraktikkan kebebasan berekspresi, pada kenyataannya kebebasan itu disalahgunakan oleh para pelaku. Padahal, konsep kebebasan yang sesungguhnya jusru menyerukan untuk menghormati dan tidak memprovokasi orang lain dengan dalih apa pun.

“Tidak dapat diterima untuk mengizinkan tindakan anti-Islam ini dengan dalih kebebasan berekspresi,” katanya.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut