Lagi, AS Kirim 2 Sistem Rudal NASAMS hingga 150.000 Butir Amunisi ke Ukraina
WASHINGTON, iNews.id - Amerika Serikat (AS) kembali mengirimkan paket senjata terbarunya untuk Ukraina senilai 820 juta Dolar atau sekitar Rp12,2 triliun.
Pentagon pada Jumat (1/7/2022) mengatakan, paket tersebut di antaranya terdiri atas dua sistem rudal permukaan-ke-udara NASAMS, empat radar kontra-artileri tambahan hingga 150.000 butir amunisi artileri 155mm.
Sebelumnya, tepatnya di Madrid, Kamis (30/6/2022), Presiden Joe Biden mengumumkan paket bantuan tersebut pertemuan para pemimpin NATO yang difokuskan pada invasi Rusia ke Ukraina.
Menteri Luar Negeri AS, Antony Blinken dalam sebuah pernyataan tentang bantuan tersebut mengatakan Ukraina terus menghadapi kebrutalan Rusia.
"Minggu ini Rusia melancarkan serangan ke pusat perbelanjaan yang penuh dengan warga sipil. Ukraina terus berjuang untuk negara mereka, dan Amerika Serikat terus mendukung tujuan," katanya.
Pejabat Ukraina mengatakan rudal Kh-22 Rusia menghantam pusat perbelanjaan yang ramai di pusat kota Kremenchuk Senin (27/6/2022), Serangan itu menewaskan sedikitnya 19 orang.
Aksi Rusia itu menuai kecaman dari para pemimpin Barat dan Paus. Sebaliknya, tetapi Rusia menolak laporan Ukraina, dengan mengatakan, rudal itu telah menghantam sebuah toko senjata yang dipasok Barat di sebelah mal. Serangan itu menyebabkannya terbakar.
Pentagon memberikan rincian lebih lanjut pada Jumat saat meresmikan pengumuman tersebut. Mereka mengatakan putaran terakhir bantuan keamanan juga termasuk amunisi tambahan untuk Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi (HIMARS).
"Radar kontra artileri yang dikirim adalah sistem Raytheon-Technologies RTX.N AN/TPQ-37," kata seorang pejabat senior pertahanan kepada wartawan.
Ini merupakan kali pertama sistem ini dikirim ke Ukraina. Sistem ini memiliki jangkauan efektif tiga kali lipat dari sistem AN/TPQ-36 yang dikirim sebelumnya.
Bantuan baru AS dimaksudkan untuk mendukung Ukraina saat menghadapi serangan berat artileri Rusia. Serangan rudal jarak jauh Rusia yang meningkat di kota-kota Ukraina telah terjadi ketika pasukannya berhasil di medan perang di timur. Rusia menyerang tanpa henti untuk mencoba memaksa Kiev menyerahkan dua provinsi kepada separatis.
Editor: Umaya Khusniah