Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Langgar Gencatan Senjata Gaza 875 Kali, Ini Perinciannya
Advertisement . Scroll to see content

Lagi, Tentara Israel Diburu di Luar Negeri saat Liburan

Rabu, 19 Februari 2025 - 10:53:00 WIB
Lagi, Tentara Israel Diburu di Luar Negeri saat Liburan
Dua tentara Israel terpaksa mempersingkat liburan di Belanda setelah dilaporkan ke otoritas penegak hukum setempat (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

AMSTERDAM, iNews.id - Tentara Israel semakin tak nyaman bepergian atau berlibur di luar negeri. Kali ini dua tentara Israel terpaksa mempersingkat liburan mereka ke Belanda setelah terlacak oleh organisasi advokasi pro-Palestina.

Keduanya dilaporkan ke otoritas penegak hukum Belanda atas tuduhan kejahatan perang di Jalur Gaza.

Keberadaan mereka di Belanda terlacak oleh organisasi Israeli Genocide Tracker melalui media sosial. Organisasi tersebut juga merilis foto-foto kedua tentara Israel itu saat beraksi di Gaza.

"Setelah ikut serta dalam genosida Gaza, komandan tank Israel dari Batalyon ke-52 ini terlibat dalam penculikan ratusan warga sipil (terutama di Jabalia) dan yang gemar berswafoto dengan mereka (para korban), mendarat di Amsterdam hari ini untuk berlibur," demikian posting-an Israeli Genocide Tracker, di media sosial X, pada Senin (17/2/2025).

Stasiun televisi Israel KAN melaporkan, dua tentara tersebut langsung pulang ke negaranya atas bantuan pemerintah Zionis. Mereka diketahui telah mendapat izin untuk berlibur ke Belanda oleh atasan mereka.

Namun setelah posting-an tersebut, militer Israel memerintahkan keduanya untuk segera pulang. Mereka juga diperintahkan untuk menghapus semua jejak psoting-an di media sosial yang terkait dengan perang di Gaza.

Sebelumnya militer Israel memperingatkan personelnya untuk tidak mengunggah posting-an terkait perang di Gaza, bahkan aktivitas mereka selama liburan di luar negeri.

Sebelumnya, beberapa tentara Zionis yang sedang berlibur di Thailand, Brasil, dan beberapa negara lain juga terpaksa mempersingkat kunjungan mereka karena alasan serupa. Mereka dilaporkan ke pengadilan negara setempat oleh kelompok advokasi berbeda, yakni Yayasan Hind Rajab yang berbasis di Belgia.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut