Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Taiwan Bersiap Diterjang Topan Fungwong, Ribuan Orang Dievakuasi
Advertisement . Scroll to see content

Lai Ching Te Dilantik sebagai Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi

Senin, 20 Mei 2024 - 14:18:00 WIB
Lai Ching Te Dilantik sebagai Presiden Taiwan, Desak China Hentikan Intimidasi
Lai Ching Te dilantik sebagai presiden Taiwan yang baru (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

TAIPEI, iNews.id - Lai Ching Te dilantik sebagai presiden Taiwan yang baru, Senin (20/5/2024), menggantikan Tsai Ing Wen, yang lengser karena sudah dua periode menjabat. Dalam pidato pelantikannya, Lai mendesak China untuk menghentikan ancaman militer dan politik.

Perdamaian, kata dia, merupakan satu-satunya pilihan dan China harus menghormati pilihan rakyat Taiwan untuk bebas. Lai juga menegaskan kembali seruannya kepada China untuk membuka dialog.

“Saya juga ingin mendesak China untuk berhenti mengintimidasi Taiwan secara politik dan militer serta mengambil tanggung jawab global bersama Taiwan untuk bekerja keras menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan dan kawasan, untuk memastikan dunia tanpa rasa takut perang terhadap Taiwan,” katanya, dikutip dari Reuters. 

“Kami juga ingin menyampaikan hal ini kepada dunia: Taiwan tidak memberikan konsesi terhadap demokrasi dan kebebasan. Perdamaian adalah satu-satunya pilihan dan kemakmuran adalah tujuan kami untuk perdamaian dan stabilitas jangka panjang,” tutur pria 64 tahun itu, menambahkan.

Di sisi lain, pria yang sebelumnya menjabat wakil presiden itu juga menegaskan, rakyat Taiwan harus realistis terhadap ancaman China seraya menunjukkan tekad untuk mempertahankan diri.

Taiwan menghadapi tekanan kuat dari China, termasuk aktivitas militer di dekat wilayah, sejak kemenangan Lai dalam pemilu lalu. China menyebut Lai sebagai tokoh separatis, tak jauh berbeda dengan pendahulunya Tsai.

“Sesama rakyat, kita punya cita-cita untuk mewujudkan perdamaian, tapi kita tidak boleh berilusi. Sebelum China berhenti menggunakan kekuatan militer untuk menyerang Taiwan, rakyat harus memahami hal ini: Sekalipun kita menerima semua klaim China dan menyerahkan kedaulatan, ambisi China untuk mencaplok Taiwan tidak akan pernah hilang,” ujarnya.

Pelantikan Lai dihadiri mantan pejabat AS sebagai utusan Presiden Joe Biden, anggota parlemen beberapa negara termasuk Jepang, Jerman dan Kanada, serta para pemimpin dari 12 negara yang masih menjalin hubungan diplomatik formal dengan Taiwan, seperti Presiden Paraguay Santiago Pena.

Sementara itu Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengucapkan selamat kepada Lai dengan mengatakan negaranya berharap dapat bekerja sama untuk memajukan kepentingan dan nilai-nilai bersama, memperdalam hubungan tidak resmi yang telah lama terjalin, serta menjaga perdamaian dan stabilitas di Selat Taiwan.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut