Lawan Covid Varian Delta, Kamboja Padukan Vaksin AstraZeneca dengan Buatan China
PHNOM PENH, iNews.id - Kamboja mulai menawarkan vaksin Covid-19 booster bagi warganya di tengah lonjakan kasus infeksi dipicu varian Delta. Mereka yang sudah menerima dua dosis vaksin dari China akan disuntik AstraZeneca dan sebaliknya.
Perdana Menteri Kamboja Hun Sen mengatakan, dosis ketiga ini akan diprioritaskan bagi para pekerja di garis depan yang jumlahnya antara 500.000 hingga 1 juta orang.
"Warga yang sudah divaksin menggunakan Sinopharm dan Sinovac harus diberikan AstraZeneca sebagai dosis booster ketiga. Sebaliknya, bagi mereka yang sudah divaksin AstraZeneca, diberikan Sinovac sebagai dosis ketiga,” kata Hun Sen, dalam pidato yang disiarkan di media sosial, seperti dilaporkan kembali Reuters, Minggu (1/8/2021).
Dia menambahkan, pemerintah akan mendatangkan lebih banyak vaksin AstraZeneca melalui program Covax sebagai suntikan booster. Sementara itu vaksin Covid-19 Johnson & Johnson sumbangan dari Amerika Serikat yang tiba baru-baru ini akan digunakan bagi masyarakat adat.
Kamboja termasuk negara Asia Tenggara dilanda lonjakan kasus akibat varian Delta. Negara itu memberlakukan lockdown di delapan provinsi yang berbatasan dengan Thailand pekan ini dalam upaya untuk mencegah penyebaran.
Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyatakan, kasus infeksi varian Delta terdeteksi di kalangan para pekerja migran yang kembali dari Thailand melalui perbatasan darat. Mereka telanjur berbaur dengan masyarakat setempat.
"Kita berlomba melawan varian baru. Kita harus bertindak hari ini dengan cepat agar tidak ada penyesalan besok," kata Li Ailan, Perwakilan WHO untuk Kamboja.
Kamboja termasuk salah satu negara yang dipuji karena mampu menendalikan wabah virus corona pada masa awal tahun lalu. Namun semua berubah sejak akhir Februari 2021. Jumlah kasus infeksi di negara itu telah mencapai 77.919 penderita, dengan korban meninggal 1.420 orang.
Editor: Anton Suhartono