Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Lepas dari Hukuman Internasional, Presiden Suriah Sharaa Terkejut Amerika dan Rusia Bisa Kompak
Advertisement . Scroll to see content

Lebih dari 200 Petugas PBB di Suriah Terinfeksi Corona

Senin, 07 September 2020 - 16:39:00 WIB
Lebih dari 200 Petugas PBB di Suriah Terinfeksi Corona
Seorang perempuan sedang berjalan di kamp pengungsi suriah yang didirikan PBB. (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

DAMASKUS, iNews.id – Lebih dari 200 anggota staf PBB terinfeksi oleh Covid-19 di Suriah. Temuan itu diumumkan justru di saat PBB sedang berusaha meningkatkan program darurat untuk memerangi penyebaran cepat wabah virus corona di negara Timur Tengah itu.

“Lebih dari 200 kasus telah dilaporkan di kalangan anggota staf PBB. Beberapa di antaranya dirawat di rumah sakit dan tiga lainnya dievakuasi secara medis,” ungkap Koordinator Residen dan Koordinator Kemanusiaan PBB di Suriah, Imran Riza, dalam sebuah surat tertanggal 1 September 2020 yang bocor ke Reuters, Senin (7/9/2020).

Para pekerja kemanusiaan dan tenaga medis mengatakan, jumlah kasus infeksi di kalangan mereka sebenarnya jauh lebih tinggi dari yang disampaikan Riza. Pasalnya, ada ratusan staf yang dipekerjakan oleh mitra LSM yang bekerja untuk puluhan badan PBB yang mengawasi operasi bantuan kemanusiaan terbesar di Suriah.

Riza mengatakan, infeksi Covid-19 di Suriah melonjak sepuluh kali lipat dalam dalam dua bulan terakhir. Mengacu pada angka Kementerian Kesehatan Suriah, sampai hari ini ada 3.171 kasus infeksi dan 134 kematian akibat virus corona di negara itu, sejak kasus pertama dilaporkan pada 23 Maret lalu.

“Situasi epidemiologi di seluruh negeri telah banyak berubah,” kata Riza.

Petugas medis dan penyalur bantuan yang berada di Ibu Kota Damaskus merasa skeptis dengan angka-angka resmi dari pemerintah. Riza mengatakan, pihak berwenang setempat terkesan menutup-nutupi data yang sebenarnya.

Akan tetapi, otoritas di Suriah menyangkal klaim petugas PBB itu, kendati mengakui pengujian Covid-19 di negara itu memang sangat terbatas.

Editor: Ahmad Islamy Jamil

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut