KANDAHAR, iNews.id - Sebuah bom Taliban mengoyak kendaraan militer Amerika Serikat (AS) di Afghanistan selatan, Sabtu (11/1/2020). Insiden itu terjadi di distrik Dand di Provinsi Kandahar selatan.
"Pasukan asing berpatroli di dekat bandara Kandahar ketika mereka dilanda ledakan. Kami tidak memiliki rincian korban karena mereka sudah menutup daerah itu," kata juru bicara kepolisian provinsi, Jamal Nasir Barkzai, kepada AFP.
Trump Meminta Pengampunan untuk Netanyahu dalam Kasus Korupsi
Seorang juru bicara NATO di Afghanistan selatan mengonfirmasi insiden itu dan mengatakan situasi sedang diselidiki.
Taliban mengklaim bertanggung jawab atas serangan itu, dengan juru bicara Zabihullah Mujahid mengatakan di Twitter bahwa ledakan itu menghancurkan kendaraan, menewaskan semua penumpang.
Kekerasan di Afghanistan biasanya surut ketika musim dingin mulai, tetapi tahun ini Taliban mendorong operasi mereka meskipun dilanda hujan salju lebat di pegunungan.
Menurut kesepakatan, Pentagon akan menarik sekitar 5.000 dari 13.000 tentaranya dari lima pangkalan di Afghanistan, asalkan Taliban mematuhi janji keamanannya.
Gerilyawan itu menyatakan akan meninggalkan Al-Qaeda, melawan kelompok ISIS, dan menghentikan jihadis yang menggunakan Afghanistan sebagai tempat yang aman.
Lebih dari 2.400 tentara AS tewas dalam pertempuran di Afghanistan sejak invasi pimpinan AS pada Oktober 2001.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku