Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Gempa M6,3 Guncang Afghanistan, 20 Orang Tewas 320 Luka
Advertisement . Scroll to see content

Ledakan Bom Mobil Guncang Afghanistan, 4 Warga Tewas dan 4 Tentara AS Luka

Jumat, 31 Mei 2019 - 13:47:00 WIB
Ledakan Bom Mobil Guncang Afghanistan, 4 Warga Tewas dan 4 Tentara AS Luka
Serangan bom mobil di Afghanistan. (FOTO: REUTERS)
Advertisement . Scroll to see content

KABUL, iNews.id - Bom mobil mengguncang konvoi militer Amerika Serikat (AS) di Kabul, Afghanistan, Jumat (31/5/2019). Setidaknya empat warga Afghanistan tewas dan empat tentara AS luka ringan.

Ledakan itu diklaim oleh kelompok Taliban. Ledakan terjadi sekitar pukul 08.40 (0410 GMT) saat sebuah kendaraan bermuatan bahan peledak bergeraj menuju konvoi yang sedang melakukan perjalanan di timur Kabul.

"Sayangnya dalam serangan itu, empat warga negara kami mati syahid dan tiga lainnya cedera -mereka adalah orang yang sedang kebetulan lewat," kata juru bicara Kementerian Dalam Negeri Nasrat Rahimi, seperti dilaporkan AFP.

Seorang juru bicara untuk Resolute Support, misi NATO pimpinan-AS di Afghanistan, mengatakan empat anggota militer AS menderita luka ringan.

Ketika pasukan AS bergerak di Kabul, mereka biasanya melakukan perjalanan dengan kendaraan taktis bertulang tinggi yang dapat memberikan perlindungan yang baik terhadap serangan bom.

Dikenal sebagai MRAP, untuk Perlindungan Penyergapan Tahan-Ranjau, kendaraan mereka kokoh tetapi mudah ditargetkan karena sangat terlihat.

Juru bicara Taliban Zabihullah Mujahid mengatakan kelompok pemberontak berada di belakang serangan itu. Mereka mengklaim menewaskan "10 perwira dan tentara pasukan penyerang."

Taliban tak jarang membesar-besarkan klaim setelah serangan.

Ledakan itu terjadi satu hari setelah seorang pengebom bunuh diri ISIS meledakkan dirinya di luar akademi militer tentara Afghanistan, menewaskan sedikitnya enam orang.

Presiden Afghanistan Ashraf Ghani mengusulkan gencatan senjata nasional pada awal bulan suci Ramadhan. Namun Taliban menolak tawaran itu dan kekerasan terus berlanjut di seluruh negeri.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut