Lewat Telepon, Presiden Korsel Moon Jae In Berbagi Pengalaman ke Jokowi Atasi Wabah Corona

JAKARTA, iNews.id - Presiden Korea Selatan (Korsel) Moon Jae In berbagi pengalaman menangani wabah virus corona di negaranya dengan Presiden Joko Widodo.

Kedua pemimpin berkomunikasi melalui telepon pada Selasa (21/4/2020) sore, termasuk membahas perkembangan terkait wabah Covid-19. Korsel termasuk negara yang berhasil menangani wabah virus, setelah pada awal kasus di Negeri Gingseng sempat melonjak drastis.

Baca Juga

Trump Perintahkan Blokade Total Kapal Tanker Minyak Venezuela yang Dikenai Sanksi

Presiden Moon menekankan faktor penting menangani wabah, di antaranya kerja sama dan solidaritas sesama masyarakat dunia.

"Saya yakin Indonesia akan segera mengatasi wabah Covid-19 ini dengan kerja sama yang baik antara Pemerintah dan rakyatnya di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi," kata Moon kepada Jokowi, sebagaimana pernyataan Kedutaan Besar Korsel di Jakarta.

Baca Juga

Indonesia-Korsel Jajaki Kerja Sama Produksi Alat Tes Corona dan APD

Moon berencana memperkuat kerja sama internasional untuk menanggulangi virus corona melalui penyaluran bantuan alat kesehatan dan produk penanggulangan wabah, berbagi pengalaman penanggulangan penyakit dan data klinis, serta bekerja sama mengembangkan vaksin dan obat-obatan.

"Saya berharap Korea Selatan dan Indonesia dapat melewati krisis Covid-19 ini," ujar Moon.

Baca Juga

Pertama Kalinya, Korsel Laporkan Jumlah Pasien Sembuh Total dari Virus Korona Meningkat

Selain itu keduanya juga membahas Perjanjian Ekonomi Komprehensif Indonesia dan Korea Selatan (IK-CEPA). Mereka berharap perjanjian IK-CEPA dapat segera diratifikasi sehingga dapat membantu pemulihan ekonomi Indonesia dan Korsel.

Moon Jae In menerima telepon dari Jokowi yang menyampaikan ucapan selamat atas kemenangan partai berkuasa dalam pemilihan umum pekan lalu.

"Presiden Joko Widodo juga menilai kemenangan tersebut merupakan wujud kepercayaan masyarakat Republik Korea (atau Korsel) terhadap kepemimpinan Presiden Moon," bunyi pernyataan.

Editor: Anton Suhartono