Liciknya Israel, Sebut Pengeboman Kantor AP dan Aljazeera karena Jadi Persembunyian Hamas
JAKARTA, iNews.id – Kebrualan militer Israel di tanah Palestina belum berakhir. Serangan udara terus dilancarkan, mengakibatkan ratusan orang termasuk anak-anak tak berdosa tewas.
Serangan di Jalur Gaza itu juga menyasar gedung-gedung perkatoran. Salah satunya Menara Al Jala yang menjadi kantor sejumlah media internasional seperti Aljazeera dan Associate Press (AP). Serangan ini pun menuai kecaman luas.
Angkatan Pertahanan Israel (IDF) berdalih serangan itu dilakukan karena Menara Jala menjadi tempat persembunyian milisi Hamas. IDF menuduh Hamas "bersembunyi di balik" kantor media massa itu dan "menggunakannya sebagai perisai manusia."

"Kelompok teroris Hamas dengan sengaja menempatkan aset militernya di hati penduduk sipil di Jalur Gaza," kata IDF, dikutip Reuters, Minggu (16/5/2021).
Serangan ini pun dikecam oleh Aljazeera dan AP seraya mendesak Israel mengajukan bukti mereka berkantor di gedung yang sama dengan Hamas. AP menegaskan mereka tak pernah berhubungan dengan Hamas.
"Biro AP telah berlantor di gedung ini selama 15 tahun. Kami tidak punya indikasi Hamas ada atau aktif di gedung itu. Kami tidak akan pernah membahayakan jurnalis kami," demikian pernyataan kantor berita asal Amerika Serikat itu.
Juru Bicara Gedung Putih Jen Psaki mengatakan Israel harus bisa memastikan keselamatan dan keamanan jurnalis dan media independen. "Ini tanggung jawab paling penting," kata Psaki.

Pada Minggu dini hari, Israel kembali menggempur Jalur Gaza melalui serangan udara. Hingga hari ketujuh pertempuran, sedikitnya 145 warga Gaza tewas, termasuk 41 anak-anak. Sementara dari pihak Israel 10 orang tewas, dua di antaranya anak-anak.
Editor: Zen Teguh