Liga Arab Kutuk Serangan Israel di Masjid Al-Aqsa

KAIRO, iNews.id - Liga Arab mengutuk keras serangan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa di Yerusalem. Mereka menegaskan langkah Israel itu membahayakan stabilitas regional.

Dalam sebuah pernyataan yang dikeluarkan setelah pertemuan darurat mengenai insiden tersebut Rabu (5/4/2023), Liga mengutuk apa yang disebutnya 'kejahatan yang dilakukan oleh pasukan pendudukan Israel terhadap jemaah Muslim yang tak berdaya' di masjid tersebut.

Baca Juga

Rudal-rudal Rusia Serang Pelabuhan Ukraina, 8 Orang Tewas, 27 Lainnya Terluka

"Penggerebekan dini hari berisiko memicu spiral kekerasan yang mengancam keamanan dan stabilitas di kawasan dan dunia," tambahnya.

Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu mengatakan, situasi itu disebabkan oleh ekstrimis yang membarikade diri di dalam masjid dengan senjata, batu, dan kembang api.

Baca Juga

Serbu Masjid Al Aqsa, Polisi Israel Tangkap 350 Warga Palestina yang Bertahan

Sebelumnya, Sekretaris Jenderal Liga Arab, Ahmed Aboul Gheit mengutuk serangan itu dalam pernyataan terpisah.

"Pendekatan ekstremis yang mengontrol kebijakan pemerintah Israel akan mengarah pada konfrontasi yang meluas dengan Palestina jika tidak diakhiri," katanya.

Baca Juga

Indonesia Kecam kebrutalan Israel di Masjid Al Aqsa, Desak PBB Bertindak

Selaun Sekjen Liga Arab, Presiden Turki, Tayyip Erdogan pada Rabujuga mengutuk penggerebekan polisi Israel di Masjid Al-Aqsa Yerusalem. Dia menyebut tindakan di kompleks masjid itu sebagai garis merah untuk Turki.

"Saya mengutuk tindakan keji terhadap kiblat pertama umat Islam atas nama negara dan rakyat saya, dan saya menyerukan agar serangan dihentikan secepat mungkin," kata Erdogan dalam pidato saat buka puasa.

Baca Juga

Brutal, Begini Penampakan Pasukan Israel Pukuli Jemaah di Dalam Masjid Al Aqsa

Insiden itu terjadi selama bulan suci Ramadhan dan menjelang Paskah Yahudi. tindakah Israel memicu ketakutan akan kekerasan lebih lanjut di kompleks masjid, titik nyala dalam konflik Israel-Palestina.

“Ini adalah politik represi, politik darah, politik provokasi. Turki tidak pernah bisa diam dan tidak tergerak dalam menghadapi serangan ini,” kata Erdogan.