Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Terungkap, Pelaku Penembakan Gereja Michigan Tewaskan 4 Orang Veteran Perang Irak
Advertisement . Scroll to see content

Lima Penembakan Massal Paling Sadis dalam Sejarah AS

Senin, 06 November 2017 - 18:39:00 WIB
Lima Penembakan Massal Paling Sadis dalam Sejarah AS
Penembakan penonton konser musik country di Las Vegas oleh Stephen Paddock merupakan peristiwa paling berdarah dalam sejarah AS modern (Foto: Reuters)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.idPenembakan di gereja Sutherland Springs, Texas, Minggu 5 November 2017 yang menewaskan 26 orang merupakan salah satu peristiwa pembantaian paling berdarah di era Amerika Serikat (AS) modern. 

Ironisnya, tiga dari lima penembakan ini terjadi dalam kurun yang relatif berdekatan, yakni 18 bulan. Bahkan, hanya berjarak sebulan dari penembakan di acara konser musik country di Las Vegas, Nevada, yang menewaskan 58 orang.

Berdasarkan data Gun Violence Archieve, selama 309 hari berjalan di tahun 2017, ada 307 kasus penembakan. Artinya, rata-rata ada satu peristiwa penembakan di AS setiap harinya.

Berikut daftar lima kasus penembakan paling berdarah di AS berdasarkan jumlah korban, sebagaimana dikutip dari The Mirror:

1.    Las Vegas, Nevada (1 Oktober 2017)

Sebanyak 58 orang tewas dalam peristiwa penembakan paling buruk sepanjang sejarah AS. Stephen Paddock melepaskan tembakan ke arah penonton konser musik country di area terbuka dari kamar hotelnya. Selain menyebabkan puluhan orang tewas, ratusan lainnya mengalami luka.

Polisi menemukan beberapa senjata dan amunisi di kamar Paddock di Hotel Mandala Bay. Paddock tewas akibat luka tembak. Motif penembakan ini masih menjadi misteri.

2.    Orlando, Florida (12 Juni 2016)

Setidaknya 49 orang tewas dalam penembakan di Klub Malam Pulse. Pelakunya adalah Omar Mateen (29). Dia sempat menyandera beberapa orang selama tiga jam sebelum tewas dalam baku tembak dengan polisi. Sebanyak 50 orang lainnya mengalami luka.

Biro Penyelidik Federal (FBI) awalnya mengaitkan penembakan ini dengan organisasi ISIS, tapi kemudian meralatnya dengan menyebut peristiwa ini merupakan kejahatan yang didasarkan pada kebencian dan aksi teror.

3.    Virginia (16 April 2007)

Seorang mahasiswa Virginia Tech, Seung Hui Cho, melepaskan tembakan membabi buta di dua tempat berbeda di kampus menyebabkan 32 orang tewas. Seung kemudian bunuh diri.

Dia pernah dirawat di masa remajanya karena mengalami gangguan kejiwaan, kecemasan, dan depresi berat. Seung juga sering membuat tulisan tentang kekerasan sebelum penembakan terjadi yang membuat waswas teman serta dosen di kampusnya.

4.    Sutherland Springs, Texas (5 November 2017)

Devin Patrick Kelley melepaskan tembakan di Gereja First Baptist yang dipenuhi jemaat untuk beribadah pada Minggu siang. Sebanyak 26 orang tewas dan 20 lainnya luka. Korbannya berusia antara 5 dan 72 tahun.

Kelley merupakan mantan tentara Angkatan Udara AS. Dia diberhentikan dengan tidak hormat pada 2014 terkait kasus kekerasan dalam rumah tangga (KDRT). Dia ditemukan tewas di mobilnya saat melarikan diri. Diduga kuat, dia tewas akibat tembakan dari warga saat kejadian dan pengejaran.

5.    Killeen, Texas (16 Oktober 1991)

George Hennard menabrakkan truknya ke dinding Kafetaria Luby sebelum melepaskan tembakan yang menewaskan 23 orang. Pria berusia 35 tahun itu kemudian bunuh diri. Sebelum menembak, Hennard berteriak, "Seluruh perempuan di Killen dan Belton jahat. Ini (tembakan) adalah balasan akibat perbuatan kalian kepada saya dan keluarga saya! Ini yang sudah dilakukan penduduk Bell kepada saya. Ini hari pembalasan."

Selain peristiwa tersebut ada 12 kasus penembakan lain di AS dengan jumlah korban tewas di atas 12 orang, seperti di SD Sandy Hook, Newton, Connecticut, yang menewaskan 20 anak berusia enam dan tujuh tahun. Penembakan dilakukan oleh Adam Lanza beberapa hari sebelum Natal. Dia langsung bunuh diri setelah menembak.

Penembakan menewaskan 21 orang juga terjadi di restoran cepat saji McDonald’s di San Ysidro, California. Pelakunya adalah James Huberty (41). Penembak jitu berhasil menembak Huberty satu jam setelah dia beraksi.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut