BRASILIA, iNews.id - Seorang pembela hak asasi manusia ditembak mati di Amazon. Insiden itu diumumkan Yayasan Nasional India Brasil, Funai, Senin (9/9/2019).
Maxciel Pereira dos Santos ditembak mati di Kota Tabatinga, pada Jumat lalu, di dekat lokasi di mana tujuh pemimpin Amerika Latin menandatangani perjanjian untuk melindungi Amazon.
China Dapat Tenggelamkan Kapal Induk Tercanggih AS, Pejabat Amerika Langsung Pucat Pasi
Aktivis yang terbunuh itu sudah bekerja selama 12 tahun terakhir untuk melindungi masyarakat adat di daerah Tabatinga, dekat dengan perbatasan Brasil dengan Peru dan Kolombia.
"Dos Santos dibunuh dengan darah dingin di jalan yang sibuk pada pukul 18.00 di depan keluarganya," demikian pernyataan asosiasi pekerja perlindungan adat setempat, seperti dilaporkan AFP, Selasa (10/9/2019).
"Semua indikasi mengarah dia dibunuh, karena perjuangannya melawan praktik ilegal di wilayah adat Vale do Javari," katanya.
Vale do Javari merupakan rumah bagi jumlah terbesar masyarakat adat yang terisolasi di dunia.
"Wilayah itu menjadi target permanen organisasi kriminal untuk eksploitasi ilegal perburuan, memancing, kayu dan emas."
Empat serangan dilakukan terhadap para pembela HAM di daerah itu selama setahun terakhir.
Editor: Nathania Riris Michico
- Sumatra
- Jawa
- Kalimantan
- Sulawesi
- Papua
- Kepulauan Nusa Tenggara
- Kepulauan Maluku