Lion Air Jatuh, Boeing Keluarkan Panduan untuk Pilot Pesawat 737 Max
CHICAGO, iNews.id - Boeing merespons hasil penyelidikan sementara Komisi Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) soal dugaan penyebab jatuhnya pesawat Lion Air PK-LQP dengan nomor penerbangan JT 610 di perairan Karawang, Jawa Barat.
Sebelumnya, Ketua KNKT Soerjanto Tjahjono mengatakan, ada masalah pada air speed indicator yang memantau kecepatan pesawat. Kerusakan air speed indicator ini sudah terjadi sejak tiga penerbangan PK-LQP sebelumnya, termasuk rute yang terakhir sebelum pesawat jatuh yakni dari Denpasar ke Jakarta.
"Terjadi unreliable dari air speed-nya. Jadi, air speed-nya terjadi perbedaan antara kiri dan kanan. Dari empat penerbangan terakhir, termasuk yang celaka itu, kami mengamati ini kok terjadi unreliable air speed indiocator, sehingga kami bicara dengan pabriknya (Boeing), teknisinya, pilot yang menerbangkan sebelumnya, untuk mencari tahu apa penyebabnya," kata Soerjanto.
Dari penyelidikan ini, Boeing menangkap bahwa KNKT yakin pilot mendapat informasi kecepatan dari sistem otomatis pesawat yang tak akurat.
"KNKT mengindikasikan Lion Air penerbangan 610 mendapat informasi yang salah dari salah satu sensor AOA (Angle of Attack)," bunyi keterangan Boeing, dikutip dari AFP, Rabu (7/11/2018).
Karena itu, Boeing mengeluarkan Operations Manual Bulletin (OMB) yang bertujuan mengarahkan maskapai untuk membuat standar prosedur kepada pilot dalam mengatasi keadaan kesalahan input dari sensor AOA.
Sensor AOA menyajikan data mengenai sudut di mana angin melintas di sayap lalu memberi tahu pilot seberapa besar derajat pesawat harus diangkat. Informasi ini sangat penting untuk mencegah masalah dalam penerbangan.
Dalam kasus Lion Air PK-LQP, pesawat sudah mengalami masalah dalam penerbangan Denpasar-Jakarta, satu hari sebelum jatuh.
Soerjanto mengatakan, dalam penerbangan Denpasar-Jakarta, pilot mendapati data yang keluar dari sensor AOA kiri dan kanan berbeda 20 derajat. Namun pilot berhasil mendaratkan pesawat dengan selamat di Bandara Soekarno-Hatta.
"Keberhasilan pilot itu menjadi referensi kami untuk memberikan rekomendasi kepada Boeing, sehingga mereka bisa mengeluarkan pemberitahuan kepada maskapai lain untuk mengikuti prosedur yang sama jika kondisi yang sama terjadi," ujarnya.
Alat yang mengalami kerusakan itu juga akan dikirim ke kantor pusat Boeing di Chicago untuk diselidiki.
"Kami juga akan melakukan rekonstruksi terbang untuk melihat dampak dari kerusakan sensor AOA ini di fasilitas simulator Boeing di Seattle," katanya.
Editor: Anton Suhartono