Listrik Mati Besar-besaran, Pakistan Gelap Gulita

ISLAMABAD, iNews.id – Pakistan dilanda pemadaman listrik besar-besaran pada Minggu (10/1/2021) dini hari. Akibatnya, sebagian besar wilayah di negara itu, termasuk semua kota besar, berada dalam gelap gulita.

Sistem distribusi listrik di Pakistan, negara berpenduduk lebih dari 210 juta jiwa, memiliki jaringan yang rumit dan rapuh. Masalah di satu bagian jaringannya dapat menyebabkan kerusakan yang terus meningkat atau meluas di seluruh negeri.

Baca Juga

Apakah Wali Kota Muslim Pertama New York City Zohran Mamdani Pro-LGBT?

Pemadaman terbaru disebabkan oleh kesalahan teknis di Pakistan Selatan pada pukul 11.41 Sabtu (9/1/2020) waktu setempat.

“Kesalahan tersebut membuat sistem transmisi negeri ini terhenti, yang menyebabkan penghentian pembangkit listrik,” kata Menteri Energi Pakistan, Omar Ayub Khan, dalam sebuah cuitan di Twitter, mengutip laporan awal terkait pemadaman listrik itu.

Baca Juga

Pakistan Bentuk Pengadilan Khusus Pemerkosaan, Harta Pelaku Bakal Disita

Pemadaman listrik kali ini terjadi di semua kota besar Pakistan, termasuk Ibu Kota Islamabad. Selain itu, pemadaman juga terjadi di pusat ekonomi Pakistan, Karachi, serta kota terbesar kedua di negeri itu, Lahore.

Kementerian Energi Pakistan menyatakan, listrik telah dipulihkan di beberapa bagian negara. Hingga pagi tadi, tim masih bekerja untuk memulihkan pasokan listrik sepenuhnya.

Baca Juga

Pertempuran Sengit Tentara India dan Pakistan di Perbatasan, Belasan Orang Tewas

Netblocks, sebuah organisasi yang memantau arus internet di dunia melaporkan, konektivitas internet di Pakistan menjadi anjlok akibat dari pemadaman listrik itu. “Konektivitas (Pakistan) berada pada angka 62 persen dari tingkat biasa,” ungkap Netblocks dalam sebuah tweet.

Pada 2015, serangan pemberontak pada saluran listrik utama membuat sekitar 80 persen Pakistan menjadi gelap gulita. Pemadaman listrik itu menjadi salah satu yang terburuk dalam sejarah Pakistan. 

Kala itu, pemadaman listrik terjadi di kota-kota besar di seluruh negeri, termasuk Ibu Kota Islamabad, dan bahkan memengaruhi salah satu bandara internasional negara itu.

Editor: Ahmad Islamy Jamil