Lockdown Malaysia Sebabkan Suplai Sarung Tangan Karet Dunia Terhambat
KUALA LUMPUR, iNews.id - Produsen sarung tangan karet Malaysia meminta pemerintah mengizinkan pabriknya yang berada di Selangor tetap beroperasi selama pembatasan. Jika tidak, dikhawatirkan suplai sarung tangan yang menjadi bagian dari Alat Pelindung Diri (APD) di dunia akan terganggu.
Hal ini disampaikan Asosiasi Produsen Sarung Tangan Karet Malaysia (Margma) Malaysia. Saat ini, asosiasi dan Kementerian Perdagangan tengah mengadakan pertemuan.
"Sebanyak 58 persen dari semua sarung tangan yang diproduksi di negara itu bersumber dari pabrik di Selangor," kata presiden Margma Supramaniam Shanmugam, Minggu (4/7/2021).
Dilansir dari Straits Times, pemerintah Malayisa memberlakukan tindakan yang lebih ketat di Selangor yang merupakan negara bagian yang paling maju. Selain itu pengetatan juga diterapkan di Kuala Lumpur, yang merupakan salah satu daerah yang paling parah terkena dampak Covid.
Selangor menyumbang sekitar setengah dari kasus Covid-19 harian baru pada hari Sabtu (3/7/2021).
"Pelanggan dari seluruh dunia menelepon atas kekurangan produksi dan pengiriman sarung tangan yang mereka terima," kata Shanmugam.
Penguncian yang diterapkan di Malaysia telah memperpanjang waktu tunggu pengiriman. Pembatasan yang diterapkan semakin menghambat pasokan.
Anggota Margma secara kolektif memproduksi dan mengekspor sarung tangan ke 195 negara. Jumlah tersebut mencapai 67 persen konsumsi global.
Permintaan global untuk sarung tangan medis tahun ini diperkirakan mencapai 420 miliar lembar. Jumlah ini diperkirakan melonjak 20 persen pada 2022.
Editor: Umaya Khusniah