Lonjakan Kasus Covid-19 di Arab Saudi Naik Lagi setelah Pembatasan Dilonggarkan
RIYADH, iNews.id – Arab Saudi melaporkan 2.591 kasus baru infeksi corona virus (Covid-19) pada Jumat (5/6/2020). Dengan begitu, total kejadian infeksi Covid-19 yang terkonfirmasi di negara itu kini menjadi 95.748 kasus.
Selain itu, pemerintah setempat juga melaporkan 31 kasus kematian baru terkait virus itu dalam 24 jam terakhir. Dengan demikian, jumlah pasien Covid-19 yang meninggal dunia di Arab Saudi kini menjadi 642 jiwa, ungkap laman Alarabiyah.
Kementerian Kesehatan Arab Saudi menjelaskan, jumlah kasus baru yang dicatat kemarin paling banyak ditemukan di Riyadh, yakni 719 kejadian infeksi yang terdeteksi.
Seorang pejabat dari Kementerian Dalam Negeri Arab Saudi kemarin mengatakan, Kementerian Kesehatan akan memantau jumlah kasus yang dilaporkan di ibu kota itu dalam beberapa hari mendatang. Tujuannya adalah untuk menentukan apakah langkah-langkah pembatasan ketat perlu diterapkan kembali di Riyadh.
Berikutnya, Kota Jeddah mencatatkan jumlah kasus baru tertinggi kedua pada Jumat (5/6/2020). Karena adanya lonjakan infeksi virus corona, Kementerian Dalam Negeri menerapkan kembali beberapa langkah pencegahan di kota itu.
Dia antara langkah-langkah itu termasuk memberlakukan jam malam mulai jam 15.00 hingga 06.00 pagi. Pemerintah Arab Saudi juga menangguhkan seluruh penyelenggaraan salat berjamaan di masjid-masjid di Jeddah selama dua pekan, mulai dari Sabtu (6/6/2020) ini hingga 20 Juni nanti.
Sementara itu, ada 1.651 pasien Covid-19 yang telah sembuh di Arab Saudi dalam 24 jam terakhir, sehingga total kesembuhan dari wabah corona di negara itu menjadi 70.616 kasus. Saat ini, terdapat 1.412 kasus pasien Covid-19 yang kritis di seluruh kerajaan padang pasir itu.
Sebelumnya, Arab Saudi sempat mengalami penurunan kejadian baru infeksi Covid-19 di bawah 2.000 kasus selama 8 hari berturut-turut dari pekan terakhir Mei hingga 2 Juni lalu. Namun, seiring dengan pelonggaran pembatasan, tampaknya ada tren kenaikan lagi pada lonjakan harian kasus infeksi corona di negeri itu.
Editor: Ahmad Islamy Jamil