Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Pakistan Siap Kirim Pasukan ke Gaza, tapi Tolak Lucuti Senjata Hamas
Advertisement . Scroll to see content

Macron Heran Pejuang Hamas Tak Habis-Habis meski Gaza Hancur Lebur

Kamis, 25 September 2025 - 11:28:00 WIB
Macron Heran Pejuang Hamas Tak Habis-Habis meski Gaza Hancur Lebur
Emmanuel Macron mengungkapkan keheranan atas kemampuan Hamas yang terus bertempur meski Gaza hancur lebur (Foto: Anadolu)
Advertisement . Scroll to see content

NEW YORK, iNews.id - Presiden Prancis Emmanuel Macron mengungkapkan keheranannya atas kemampuan kelompok perlawanan Palestina, Hamas, yang tetap mampu bertempur meski Jalur Gaza hancur lebur akibat gempuran militer Israel.

Dalam wawancara dengan radio RFI dan stasiun televisi France 24, Macron menegaskan perang habis-habisan yang dilancarkan Israel tidak akan bisa menghancurkan Hamas. Menurut dia, meskipun banyak pejuang yang gugur, jumlah anggota Hamas tidak berkurang dibandingkan awal perang.

“Perang habis-habisan di Gaza menyebabkan kematian warga sipil, tapi tidak akan melenyapkan Hamas. Jumlah pejuangnya tetap sama karena mereka bisa melakukan mobilisasi cepat,” kata Macron, Kamis (25/9/2025).

Fenomena itu menunjukkan bahwa Hamas tetap mampu menjaga kekuatan perlawanan, bahkan ketika infrastruktur Gaza sudah luluh lantak. Serangan besar-besaran Israel hanya memperparah penderitaan warga sipil, tanpa menghentikan gerakan perlawanan yang berkuasa di Gaza.

Macron juga melontarkan kritik tajam terhadap pemerintahan Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu. Menurutnya, langkah Israel justru mengesampingkan nasib warga sipil Gaza maupun para sandera Israel.

“Prioritas utama Netanyahu bukan pembebasan sandera. Jika benar, dia tidak akan melancarkan serangan terbaru di Kota Gaza, apalagi menyerang negosiator Hamas di Qatar,” tegas Macron.

Presiden Prancis itu kembali menegaskan seruan gencatan senjata serta mendesak Amerika Serikat untuk lebih serius menekan Israel. Dia memperingatkan, bila Israel tetap tak mengubah perilakunya, Uni Eropa bisa saja mempertimbangkan sanksi.

Lebih jauh, Macron menilai rencana pencaplokan Tepi Barat oleh Israel akan menjadi “garis merah” bagi Prancis. Dia juga mengingatkan, menutup konsulat Prancis di Yerusalem akan menjadi kesalahan besar.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut