Macron Tuduh Pemimpin Negara dan Media Giring Opini Soal Kartun Nabi, Sebut Nama Erdogan
PARIS, iNews.id - Emmanuel Macron balik mengecam distorsi pemimpin negara dan media yang menggiring opini bahwa penerbitan kartun Nabi Muhammad adalah ciptaan negara Prancis.
Pernyataan itu diucapkan Macron dalam wawancara dengan televisi Arab, Aljazeera TV, Sabtu (31/10/2020). Macron menuai kecaman keras dari pemimpin negara-negara Muslim menyusul perkataannya terkait penerbitan kartun Nabi Muhammad.
Pascainsiden pembunuhan Samuel Paty yang tewas dipenggal setelah menggunakan kartun Nabi Muhammad sebagai bahan diskusi mata pelajaran kebebasan berekspresi, Macron menegaskan komitmennya memerangani teror Islam serta menjamin kebebasan berekspresi.
Sikap Macron yang berusaha mempertahankan ideologi sekuler dianggap membela penggunaan simbol-simbol agama sebagai bahan ejekan.
Macron geram dan menyalahkan pemimpin negara--tanpa menyebut secara spesifik--serta media yang berusaha membingkai penerbitan kartun Nabi Muhammad sebagai provokasi yang diproduksi Prancis.
"Saya mengecam kebingungan yang telah disulut oleh banyak media dan terkadang oleh pemimpin politik dan agama dengan mengatakan bahwa karikatur ini merupakan proyek atau ciptaan pemerintah atau presiden Prancis," ujarnya dikutip dari AFP, Minggu (1/11/2020).
Macron sebut aksi boikot produk Prancis dipicu kebohongan pemimpin negara
Dalam kesempatan itu, Macron juga menyinggung aksi boikot produk Prancis di negara-negara Islam, yang secara khusus didukung oleh Presiden Turki Recep Tayyip Erdogan.
Macron menyebut tindakan Erdogan mempengaruhi negara-negara Muslim sebagai tindakan tidak pantas dan tidak dapat diterima.
"Kampanye itu (boikot produk Prancis) dibuat oleh beberapa kelompok tertentu yang mengandalkan kebohongan, terkadang dari pemimpin lain mengenai kartun Nabi," tambahnya.
Editor: Arif Budiwinarto