Mahasiswa Pascasarjana Universitas Oxford Turunkan Foto Ratu Elizabeth dari Ruangan Kampus

LONDON, iNews.id - Mahasiswa di Universitas Oxford memilih untuk menurunkan foto ratu Elizabeth dari ruang rekreasi mereka di Magdalen College. Media lokal melaporkan, mahasiswa menilai foto itu mewakili simbol sejarah kolonial modern. 

Sebelumnya, foto Ratu Elizabeth itu digantung di middle common room (MCR) di Magdalen College. Foto tersebut merupakan Ratu Elizabeth muda yang diambil padaa tahun 1952 dan berwarna. 

Baca Juga

Penyanyi AS Ini Tuntut Cerai setelah Klaim Tanpa Sadar Dinikahi Sultan Malaysia

Komite MCR, yang terdiri atas mahasiswa pascasarjana memilih menghilangkan potret Ratu Elizabeth muda dan akan dimasukkan ke dalam penyimpanan.

Presiden MCR, Matthew Katzman membenarkan peristiwa itu. "Foto telah diturunkan. Diputuskan, ruangan tersebut dalam kondisi netral," katanya kepada Daily Telegraph.

Baca Juga

Infografis Kapal Induk Inggris HMS Queen Elizabeth Berlayar ke Asia

Magdalen College mengatakan tidak akan campur tangan dalam masalah ini. Pemungutan suara MCR diambil jika siswa, baik Inggris atau asing mungkin mempermasalahkan potret itu.

Sekretaris Pendidikan, Gavin Williamson melalui Twitternya mengatakan tindakan mahasiswa Universitas Oxford yang menghilangkan gambar Ratu benar-benar tidak masuk akal. Ratu merupakan Kepala Negara dan simbol dari apa yang terbaik tentang Inggris Raya.

“Selama masa pemerintahannya yang panjang, dia telah bekerja tanpa lelah untuk mempromosikan nilai-nilai toleransi, inklusivitas, dan rasa hormat Inggris di seluruh dunia,” katanya.

Sementara Presiden Magdalen College, Dinah Rose QC mentweet, Middle Common Room merupakan organisasi mahasiswa pascasarjana. Mereka tidak mewakili College. Beberapa tahun yang lalu, sekitar tahun 2013, mereka membeli cetakan foto Ratu untuk menghiasi ruang rekreasi mereka.

“Mereka baru-baru ini memilih untuk menghapusnya. Keduanya merupakan keputusan mereka sendiri, bukan College. Magdalen sangat mendukung kebebasan berbicara dan debat politik, dan hak otonomi MCR," katanya.

Editor: Umaya Khusniah