Mahathir Mohamad Bertekad Gulingkan Pemerintahan Muhyiddin Yassin
KUALA LUMPUR, iNews.id - Upaya Mahathir Mohamad menggelar sidang mosi tidak percaya terhadap Perdana Menteri Malaysia Muhyiddin Yassin di parlemen Dewan Rakyat terus berlangsung.
Sebelumnya ketua Dewan Rakyat menunda sidang mosi tidak percaya yang seharusnya digelar pada 18 Mei menjadi Juli 2020.
Mahathir mengatakan, kubu oposisi di parlemen akan menolak anggaran dana yang diajukan pemerintahah Muhyiddin sampai sidang mosi tidak percaya digelar.
“Jika apa pun yang dia bawa ke parlemen ditolak, bagaimana dia bisa berlanjut,” kata Mahathir, dikutip dari Reuters, Kamis (21/5/2020).
Mahathir memperkirakan koalisi pendukung pemerintah, Perikatan Nasional, hanya unggul dua suara di Dewan Rakyat dari total 222 kursi.
Dia menegaskan akan bekerja sama dengan pemimpin oposisi Anwar Ibrahim, meskipun ada perbedaan di masa lalu.
“Ini merupakan mayoritas terkecil yang pernah dimiliki pemerintah di Malaysia.(Muhyiddin) akan berada dalam masalah besar. Apa pun kesempatan yang kami miliki untuk membuktikan bahwa dia tidak sah menjadi perdana menteri, akan kami melakukan,” ujar pria 94 tahun itu.
Mahathir kembali menegaskan akan terus berusaha menggulingkan Muhyiddin di setiap kesempatan.
Dia berkali-kali mempertanyakan legitimasi koalisi Muhyiddin yang sejauh ini berusia 2,5 bulan.
"Salah untuk menggunakan cara pintu belakang. Kami ingin menawarkan kepada rakyat pemerintahan sah, yang mereka pilih. Itu tujuan kami,” katanya.
Setelah memimpin Malaysia selama 22 tahun atau hingga 2003, Mahathir keluar dari masa pensiun untuk bergabung dengan mantan musuhnya, Anwar Ibrahim, untuk menggulingkan perdana menteri saat itu, Najib Razak.
Aliansi multi-etnis yang dipimpin Mahathir dan Anwar menghasilkan kemenangan menakjubkan dalam pemilihan umum 2018, menggulingkan Najib serta mencampakkan koalisi Barisan Nasional yang telah memimpin Malaysia sejak puluhan tahun.
Editor: Anton Suhartono