Mahathir Mohamad Resmi Dipecat dari Parti Pribumi Bersatu Malaysia
KUALA LUMPUR, iNews.id – Mantan Perdana Menteri Malaysia, Mahathir Mohamad, telah dipecat dari kepengurusan dan keanggotaan Parti Pribumi Bersatu Malaysia, partai politik yang dia dirikan pada 2016. Selain itu, ada empat anggota parlemen lainnya yang juga dipecat dari partai itu lantaran menolak untuk mendukung pemerintahan yang dipimpin PM Muhyiddin Yassin.
Sementara, Muhyiddin juga membantu Mahathir mendirikan Parti Pribumi Bersatu Malaysia, menjabat sebagai presiden partai itu sejak 7 September 2016. Media Singapura, The Straits Times, telah melihat surat-surat pemecatan yang dialamatkan kepada lima anggota partai tersebut, termasuk putra Mahathir, Mukhriz, yang lebih dulu digulingkan sebagai Menteri Utama Negara Bagian Kedah awal bulan ini. Surat-surat itu bertanggal hari ini, Kamis (28/5/2020).
“Selama Parlemen duduk pada 18 Mei 2020, Yang Berkhidmat Tun (Mahathir) bergabung dan duduk di blok oposisi. Karena itu, keanggotaan YB Tun di Bersatu (Parti Pribumi Bersatu Malaysia) telah berakhir segera,” demikian bunyi surat pemecatan yang ditandatangani Sekretaris Eksekutif Parti Pribumi Bersatu Malaysia, Suhaimi Yahya, itu.
Kalimat-kalimat dengan bunyi yang kurang lebih sama juga tertera pada surat pemecatan untuk Datuk Sri Mukhriz Mahathir dan tiga pendukung Mahathir lainnya yaitu Ketua Pemuda Bersatu, Syed Saddiq; Datuk Amiruddin Hamzah, dan; Dr Maszlee Malik.
Surat pemecatan tersebut sekaligus mengonfirmasi laporan The Straits Times pada 11 Mei lalu bahwa Mahathir dan putranya akan diberhentikan keanggotaannya dari Partai Pribumi Bersatu. Rumor pemberhentian mereka ketika itu semakin menguat lantaran Mahathir dan para pendukungnya dinilai telah melanggar AD/ART partai, yang menyatakan bahwa anggota yang bergabung dengan pihak lain akan secara otomatis dikeluarkan.
Editor: Ahmad Islamy Jamil