Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Nyaris Hancur

Selasa, 25 September 2018 - 10:35:00 WIB
Mahathir Mohamad Sebut Malaysia Nyaris Hancur
Mahathir Mohamad (Foto: AFP)
Advertisement . Scroll to see content

LONDON, iNews.id - Saat bertemu dengan warga Malaysia di London, Inggris, Perdana Menteri Mahathir Mohamad membeberkan kondisi negara saat ini. Menurut pria 93 tahun itu, koalisi Pakatan Harapan saat ini fokus memperbaiki pemerintahan serta ekonomi.

Mahathir mengatakan, jika pemerintahan sebelumnya atau Barisan Nasional memenangkan pemilu pada Mei lalu, maka hal itu berarti kehancuran bagi Malaysia. Hal ini didasarkan pada kebijakan-kebijakan yang merusak sektor keuangan dan pemerintahan.

"Kita akan menjadi tanah yang dijajah oleh orang lain. Kita akan kehilangan kekuatan di negara sendiri. Masyarakat mendukung Pakatan dan menggulingkan pemerintahan Barisan Nasional karena yang fokus pada kesejahteraan dan pembangunan negara. Orang-orang dibebani dengan masalah dan dengan biaya hidup," kata Mahathir, seperti diberitakan Bernama.

Dia menambahkan, kondisi ini diperparah dengan praktik korupsi yang merajalela di mana-mana, di berbagai tingkatan, dari mulai pejabat tinggi hingga struktur terendah.

Para pegawai, kata dia, juga memberikan loyalitasnya kepada Barisan Nasional, bukan negara. Padahal, mereka seharusnya netral.

Sementara itu, untuk memulihkan kondisi keuangan negara yang memiliki utang sangat besar, Mahathir mengatakan pemerintah harus menjual aset.

"Uang pinjaman kita juga hilang. Kami tidak tahu ke mana larinya uang itu. Jadi, kami tidak punya uang untuk melunasi utang," katanya.

Anggaran negara, lanjut dia, biasanya defisit karena pendapatan tidak cukup untuk menutupi utang.

Mahathir dilantik menjadi perdana menteri pada 10 Mei setelah Pakatan Harapan mengalahkan koalisi Barisan Nasional pada pemilu 9 Mei 2018. Ini merupakan pertama kalinya sejak Malaysia berdiri, Barisan Nasional kalah dari kumpulan partai oposisi.

Namun pemerintahan Mahathir mendapat warisan utang mencapai 1 triliun ringgit atau sekitar Rp3.500 triliun. Mahathir geram mengetahui besarnya warisan utang pemerintahannya. Tapi Najib bersikukuh utang pemerintah hanya 686,8 miliar ringgit atau sekitar Rp2.800 triliun.

Untuk membantu membayar utang, pemerintah membuat program Tabung Harapan Malaysia, yakni menampung sumbangan dari masyarakat.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut