Mahathir: Najib Razak Akan Dijerat Dakwaan Berlapis Terkait Kasus 1MDB
KUALA LUMPUR, iNews.id - Mantan Perdana Menteri (PM) Malaysia Najib Razak akan menghadapi beberapa tuduhan terkait skandal 1Malaysia Development Bhd (1MDB). PM Mahathir Mohamad menyebut Najib akan dijerat dakwaan berlapis, di antaranya adalah penggelapan, penyuapan, dan pencucian uang.
"(Dakwaan termasuk), penggelapan, pencurian uang pemerintah, hilangnya uang pemerintah, dan sejumlah dakwaan lainnya. Menggunakan uang pemerintah untuk menyuap. Semua hal itu," ujar Mahathir, merujuk pada beberapa dakwaan yang mungkin dijeratkan ke Najib, seperti dilaporkan Reuters, Rabu (20/6/2018).
Mahathir mengatakan para penyidik Malaysia berhasil mendapat bukti nyaris sempurna terhadap para tersangka utama yang menggelapkan dan menyelewengkan uang negara sebesar miliaran dolar Amerika tersebut.
Mahathir juga menyebut Najib, yang mendirikan 1MDB pada 2009, memiliki peran sentral dalam skandal ini.
"Dia (Najib) benar-benar bertanggung jawab untuk 1MDB. Tidak ada yang bisa dilakukan tanpa tanda tangannya, dan kita mendapati tanda tangannya di seluruh kesepakatan yang dibawa oleh 1MDB. Oleh karena itu, dia bertanggung jawab," tegas Mahathir.
Saat ini para penyidik tengah mengupayakan menjeratkan Najib dengan sejumlah dakwaan. Dakwaan-dakwaan itu akan didasarkan pada praktik penyalahgunaan kekuasaan yang dilakukan Najib saat menjabat PM Malaysia.
Selain itu, istri Najib, yakni Rosmah Mansor, juga masih diselidiki sehubungan dengan skandal 1MDB.
"Sejumlah uangnya diyakini mengalir ke dia (Rosmah), banyak uang. Kami tahu soal ini, tapi menemukan jejak dokumen sedikit lebih sulit dalam kasus ini karena dia tidak menandatangani dokumen apapun. Najib menandatangani banyak dokumen," ujar Mahathir.
Diharapkan Dia juga berharap agar persidangan kasus 1MDB bisa digelar akhir tahun ini. "Kami bekerja sekeras mungkin dengan sangat cepat. Kami berpikir bahwa kami telah mendapat kasus yang nyaris sempurna," sebut Mahathir.
Dia mengatakan persidangan dapat dimulai pada akhir tahun, sedangkan penangkapan pertama terkait kasus 1MDB akan dilakukan dalam beberapa bulan ke depan.
“Kami bekerja sekeras mungkin dengan kecepatan tinggi. Kami pikir kami sudah memiliki hampir kasus yang sempurna," tuturnya.
Najib saat ini dilarang meninggalkan negara karena pihak berwenang masih menyelidiki beberapa properti miliknya. Dia dan Rosmah juga diinterogasi ditanyai oleh Komisi Pemberantasan Korupsi Malaysia (MACC) terkait 1MDB.
Selain Najib dan Rosmah, Jho Low alias Low Taek Jho yang merupakan miliarder Malaysia juga dianggap sebagai tokoh utama dalam skandal 1MDB. Para penyelidik juga menyelidiki mantan presiden dan CEO 1MDB, Shahrol Azral Ibrahim Halmi dan Nik Faisal Ariff Kamil.
Mereka diduga menjadi tokoh kunci dalam skandal itu.
Mahathir menambahkan, Jho Low sudah menghubunginya untuk membuat kesepakatan terkait kasus 1MDB. Low meminta perlindungan dari persidangan sebagai pertukaran atas informasi terkait kasus itu, namun Mahathir menolak tawaran tersebut.
Editor: Nathania Riris Michico