Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Israel Kecam Keputusan Turki Tangkap Netanyahu, Sebut Erdogan Tiran
Advertisement . Scroll to see content

Mahkamah Agung Israel Setujui Penggusuran Satu Desa di Tepi Barat

Kamis, 06 September 2018 - 15:40:00 WIB
Mahkamah Agung Israel Setujui Penggusuran Satu Desa di Tepi Barat
Orang-orang Palestina berkumpul di sekitar buldoser yang mengelilingi Desa Khan Al Ahmar. (Foto: AP)
Advertisement . Scroll to see content

TEPI BARAT, iNews.id - Mahkamah Agung Israel menyetujui penggusuran satu desa suku Bedouin di Tepi Barat. Mahkamah menolak permintaan agar desa Khan Al Ahmar itu tidak digusur.

Mahkamah juga menyatakan penundaan hanya berlaku sepekan, setelah desa itu secara hukum dapat digusur. Namun, belum ada tanggal pasti kapan penggusuran bakal dilakukan.

PBB, Uni Eropa, dan banyak pemimpin lain menyerukan kecemasan mereka atas nasib desa yang terletak di timur Yerusalem tersebut. Para pemuka Palestina juga sudah berulangkali berkumpul di desa memprotes rencana penggusurannya.

Israel mengklaim desa yang dihuni gubuk-gubuk kayu di luar pemukiman Yahudi Kfar Adumim, dibangun di luar hukum. Namun, para pengecam menyebut tidak mungkin orang Palestina bisa mendapat izin mendirikan bangunan.

Mereka juga menuding penggusuran itu bertujuan membebaskan tanah untuk membangun permukiman bagi orang Israel.

Sementara itu, Menteri Pertahanan Israel Avigdor Lieberman menyambut gembira putusan hakim Mahkamah Agung tersebut. Menurutnya, Mahkamah berani menghadapi kampanye munafik yang dilancarkan Palestina, golongan kiri Israel, dan negara-negara Eropa.

“Kami menentang keputusan itu dan tidak akan meninggalkan tanah kami,” ucap Ibrahim Dahook, warga yang tinggal di desa Khan Al Ahmar.

Desa terletak di kawasan Tepi Barat yang disebut AREA C, yang berada di bawah kekuasaan ekslusif Israel dan lokasi puluhan permukiman Israel.

Sebagai bagian dari perjanjian perdamaian sementara pada 1990-an, Tepi Barat dipecah menjadi daerah otonomi dan semi otonomi Palestina dengan nama Daerah A, Daerah B, dan Daerah C yang didiami sekitar 400 ribu pemukim Israel.

Palestina mengklaim seluruh Tepi Barat dan mengatakan Daerah C yang berpenduduk sekitar 150 sampai 200 ribu warga Palestina sangat penting bagi pembangunan ekonomi negara mereka di masa depan.

Suku Bedouin sudah puluhan tahun hidup di sana setelah pindah dari gurun Negev saat Israel berdiri pada 1948. Penduduknya kebanyakan menggembala kambing dan biri-biri di kawasan perbukitan timur Yerusalem.

Kantor Komisaris Tinggi PBB Urusan Hak Asasi Manusia menyerukan agar Israel membatalkan dan meninjau ulang rencana penggusuran. PBB menegaskan penggusuran harta pribadi oleh pihak yang melakukan pendudukan melanggar hukum internasional.

Editor: Nathania Riris Michico

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut