Makin Tegang! Rusia Tempatkan Lagi 90.000 Tentara Dekat Perbatasan Ukraina

KIEV, iNews.id – Rusia dilaporkan meninggalkan beberapa unit tentaranya di dekat perbatasan Ukraina setelah menggelar latihan militer baru-baru ini. Menurut Kementerian Pertahanan Ukraina, jumlah tentara Rusia yang ditempatkan di daerah itu mencapai 90.000 personel.

Angkatan Bersenjata Rusia mengadakan serangkaian latihan militer skala besar selama paruh kedua tahun ini, termasuk dengan melibatkan pasukan udara. Setelah latihan, unit-unit Angkatan Darat ke-41 Rusia tetap berada di wilayah bagian Eropa negara itu, yang berjarak sekitar 260 km dari perbatasan Ukraina.

Baca Juga

Tanya Tanggung Jawab Israel dalam Rekonstruksi Gaza, Jurnalis Kantor Berita Italia Dipecat

“Perlu dicatat bahwa Federasi Rusia secara berkala menggunakan praktik pemindahan dan pengumpulan unit militer untuk menjaga ketegangan di kawasan dan tekanan politik terhadap negara-negara tetangga,” ungkap Kemhan Ukraina dalam pernyataan yang dikutip Reuters, Rabu (3/11/2021).

Senin (1/11/2021) lalu, Kemhan Ukraina sempat membantah laporan media yang menyebut Rusia sedang menyusun pasukannya di perbatasan. Kemhan Ukraina kala itu mengaku belum mengamati peningkatan pasukan atau persenjataan Moskow di kawasan tersebut.

Baca Juga

Tak Mau Kalah dari Rusia, Ukraina dan AS Gelar Latihan Militer  

Laman berita Politico melaporkan, foto satelit yang diambil pada Senin mengonfirmasi laporan yang menucul baru-baru ini, bahwa Rusia mengumpulkan pasukan dan peralatan militer di perbatasan dengan Ukraina. Akan tetapi, Kremlin (Istana Kepresidenan Rusia) membantah laporan media itu.

Baca Juga

Wah, Presiden Ukraina Sebut Ada Kemungkinan Negaranya Perang Habis-habisan dengan Rusia

Musim semi tahun ini, Moksow juga sempat membuat khawatir Kiev dan Dunia Barat dengan membangun lebih dari 100.000 tentara di sepanjang perbatasan dengan Ukraina. Namun, Rusia kemudian memerintahkan seluruh tentara itu untuk kembali ke pangkalan masing-masing.

Hubungan antara Kiev dan Moskow memburuk sejak 2014, ketika Rusia mencaplok Semenanjung Krimea dari Ukraina. Perang pun pecah antara pasukan Ukraina dan pasukan separatis yang didukung Rusia di Ukraina timur kala itu, yang menewaskan hingga 14.000 orang.

Editor: Ahmad Islamy Jamil