Malaysia Segera Longgarkan Pembatasan Industri Kreatif di Masa Pandemi, Ini Syaratnya

KUALA LUMPUR, iNews.id - Industri kreatif di Malaysia segera dibuka kembali pada Kamis (9/9/2021). Namun hanya warga sudah divaksin penuh yang dapat menikmati.

Perdana Menteri Ismail Sabri Yaakob mengatakan, pertunjukan yang sudah diperbolehkan di antaranya pertunjukan musik dalam ruangan dan bioskop namun dengan kapasitas 50 persen.

Presiden Kolombia Sebut Trump Barbar Terkait Serangan di Karibia

Kegiatan lain yang sudah dibolehkan yakni siaran rekaman dan siaran langsung di studio. Syaratnya, penonton hanya 30 persen dari kapasitas dan harus sudah divaksinasi penuh.

Syuting di dalam dan luar studio untuk individu yang divaksinasi penuh juga akan diizinkan. Pertunjukan langsung termasuk musikal, teater dan komedi di hadapan penonton yang divaksinasi penuh. Jumlah penonton hanya dibolehkan dengan kapasitas 30 persen.

Krisis Semikonduktor, Mercedes-Benz Tutup Pabrik di Malaysia

“Pameran seni, museum dan galeri seni akan diizinkan untuk individu yang divaksinasi penuh, dikenakan batas kapasitas 30 persen,” kata Ismail seperti dilansir dari Straits Times.

Dia menjelaskan relaksasi standar operasional prosedur (SOP) untuk sektor hiburan ditetapkan untuk menguntungkan lebih dari satu juta warga Malaysia, termasuk artis dan pekerja di industri. Relaksasi ini juga akan menguntungkan lebih dari 19.000 perusahaan di sektor kreatif.

Ismail mengatakan pemerintah memutuskan untuk melonggarkan SOP setelah beberapa negara bagian mencapai status kekebalan kelompok. Di mana 80 persen populasi orang dewasa mereka telah divaksinasi sepenuhnya.

"Industri kreatif telah berkontribusi 2 persen, atau 29 miliar ringgit Malaysia ke produk domestik bruto pada 2019. Pelonggaran SOP juga diharapkan dapat menghidupkan kembali sektor kreatif nasional yang terdampak parah akibat pandemi Covid-19," katanya.

Ismail menambahkan, pelonggaran SOP industri kreatif mencerminkan upaya pemerintah yang terus menerus untuk mendorong perekonomian. Para pekerja di industri ini diminta untuk selalu mengikuti SOP agar terhindar dari risiko yang tidak diinginkan seiring dengan memasuki fase endemis pada Oktober mendatang.

“Pemerintah tetap berkomitmen untuk mencari pendekatan terbaik yang akan memastikan pemulihan ekonomi nasional untuk kesejahteraan warga Malaysia,” tambahnya.

Asosiasi Pameran Film Malaysia sebelumnya meminta pemerintah untuk mempertimbangkan pemberian izin operasi bioskop untuk bagi mereka yang divaksinasi penuh. Asosiasi memperkirakan, operator bioskop sekarang mengalami kerugian lebih dari 600 juta ringgit Malaysia setelah bioskop ditutup lebih dari setahun yang lalu pada Maret 2020. Penutupan bioskop mempengaruhi lebih dari 20.000 pekerja di industri tersebut.

Editor: Umaya Khusniah