Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Kapal Pengungsi Rohingya Terbalik di Perairan Malaysia-Thailand, Ratusan Orang Hilang
Advertisement . Scroll to see content

Malaysia Tepis Kirim Surat Protes ke Indonesia soal Kiriman Kabut Asap

Kamis, 12 September 2019 - 10:55:00 WIB
Malaysia Tepis Kirim Surat Protes ke Indonesia soal Kiriman Kabut Asap
Zainal Abidin Bakar (Foto: The Star)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Pemerintah Malaysia menepis telah mengirim surat protes ke Indonesia terkait kabut asap yang menyelimuti negaranya berasal dari kebakaran hutan di Kalimantan.

Duta Besar Malaysia untuk RI Zainal Abidin Bakar mengatakan pemerintahannya, melalui Menteri Energi, Teknologi, Sains, Perubahan Iklim, dan Lingkungan Yeo Bee Yin, memang mengirim surat ke Pemerintah Indonesia, namun isinya tawaran bantuan untuk memadamkan kebakaran hutan.

"Itu bukan surat protes, tapi penawaran Malaysia untuk membantu menangani kabut asap (untuk memadamkan kebakaran hutan dan lahan di Indonesia)," kata Zainal, dikutip dari Bernama, Kamis (12/9/2019).

(Kabut asap selimuti Menara Kembar Petronas di Kuala Lumpur/AFP)

Dia menyampaikan ini untuk menjawab pertanyaan jurnalis di Jakarta soal pernyataan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya Bakar terkait protes dari Malaysia.

Siti juga mengirim surat permintaan klarifikasi kepada Zainal soal nota protes tersebut.

Menurut Siti, berdasarkan laporan Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG), kabut asap dari kebakaran hutan Kalimantan hanya terdeteksi menyeberangi Malaysia pada 8 September 2019, itu pun hanya 1 jam.

"Asap yang masuk Malaysia ke Kuala Lumpur berasal dari Sarawak dan Semenanjung Malaysia, dan mungkin sebagian dari barat Kalimantan. Jadi (Malaysia) harus obyektif menjelaskan hal ini," kata Siti.

(Kabut asap juga selimuti pusat kota Kuching, ibu kota Sarawak/AFP)

Selain Kuala Lumpur, kabut asap juga menyelimuti Sarawak yang menyebabkan ditutupnya 409 sekolah sejak Selasa (10/9/2019).

Departemen Pendidikan Serawak menyatakan, sebanyak 62 SMP dan 347 SD yang tersebar di Betong, Bau, Kuching, Lubok Antu, Padawan, Samarahan, Serian, Sri Aman, dan Lundu, menghentikan aktivitas mulai hari ini.

Penutupan terhadap 409 sekolah tersebut berdampak pada 157.479 siswa.

Pada Senin, departemen menyampaikan arahan bahwa sekolah-sekolah di daerah dengan tingkat indeks pencemaran udara (API) di atas 200 harus segera diliburkan.

API yang dikeluarkan oleh Departemen Lingkungan Malaysia terdiri dari lima kategori, yakni Baik (0-50), sedang (51-100), tidak sehat (101-200), sangat tidak sehat (201-300), dan berbahaya (301 ke atas).

Pemerintah pusat sudah mengirim 500.000 masker wajah ke Sarawak.

Editor: Anton Suhartono

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut