Get iNews App with new looks!
inews
Advertisement
Aa Text
Share:
Read Next : Adakah Tradisi Buka Bersama di Dunia selain Indonesia? Mesir Punya Meja Panjang untuk Bukber di Jalan
Advertisement . Scroll to see content

Mansa Musa, Raja Terkaya Dunia yang Mampu Hancurkan Ekonomi Mesir secara Halus

Minggu, 27 November 2022 - 18:19:00 WIB
Mansa Musa, Raja Terkaya Dunia yang Mampu Hancurkan Ekonomi Mesir secara Halus
Mansa Musa merupakan orang terkaya yang pernah hidup di dunia. (Foto: ancient-origins)
Advertisement . Scroll to see content

JAKARTA, iNews.id - Mansa Musa merupakan orang terkaya yang pernah hidup di dunia. Diperkirakan, dia memiliki kekayaan mencapai 400 triliun dolar AS. 

Pria terkaya di dunia itu merupakan penguasa Afrika Barat abad ke-14. Mansa Musa juga kerap disebut sebagai Musa I dari Mali. 

Dilansir dari ancient-origins, Mansa Musa memerintah kerajaan Mali dari tahun 1312-1337.  Dia mengumpulkan kekayaannya melalui penambangan garam dan emas di kerajaannya.

Pada 1324, dia melakukan ibadah haji dengan menempuh perjalanan sejauh 6437,38 km. Yang membuat dunia tercengang, dia membawa serta puluhan ribu tentara, pewarta, warga sipil, dan budak.

Sebanyak 500 pewartanya memakai sutra Persia dan membawa tongkat emas. Unta dan kuda juga menemani orang-orang dan  membawa ratusan kg emas batangan.

Usai kembali dari Makkah, Mansa Musa membawa para cendekiawan, birokrat pemerintah, dan arsitek dari Arab. Salah satu di antaranya arsitek Ishaq El Teudjin yang memperkenalkan teknik bangunan tingkat lanjut ke Mali. Dia juga merancang sejumlah bangunan di Mali.

Mansa Musa juga meningkatkan pendidikan Islam di Mali. Dia membangun masjid, perpustakaan, dan universitas.

Atas usahanya, Mansa Musa berhasil memeperkuat perdagangan, menambah ulama, penyair, dan pengrajin. Mansa Musa juga menjadikan Timbuktu menjadi salah satu kota terkemuka di dunia Islam. 

Dalam perjalanan hidupnya, dia pernah menghancurkan ekonomi Mesir. Bahkan butuh waktu hingga 12 tahun bagi eonomi Mesir untuk pulih.   

Menurut teks dari sejarawan Shihab al-Umari, awalnya, dia menghadapi masalah politik kecil dengan penguasa Kairo, al-Malik al-Nasir. Diduga, dia menolak untuk bertemu dengan pemimpin Mesir karena dia diwajibkan untuk mencium tanah dan tangan sultan. 

Tapi masalahnya segera teratasi. Konon ketika dia berada di Mesir, Musa I yang dermawan membeli makanan untuk pengiringnya dan oleh-oleh untuk dibawa pulang. 

Tidak peduli status sosial mereka, setiap orang menerima sebagian dari kekayaan raja. Dia bahkan dikatakan telah menghadiahkan debu emas kepada orang miskin.

Awalnya hal ini menggetarkan hati orang Mesir, tetapi hadiah emas Mansa Musa itu sebenarnya menurunkan nilai logam mulia di Mesir. Ekonomi mengalami pukulan besar setelah perjalanan raja ke seluruh negeri. 

Editor: Umaya Khusniah

Follow WhatsApp Channel iNews untuk update berita terbaru setiap hari! Follow
iNews.id
iNews Network
Kami membuka kesempatan bagi Anda yang ingin menjadi pebisnis media melalui program iNews.id Network. Klik lebih lanjut